25. Bubur Ayam

1.1K 101 23
                                    

Sinar matahari yang berhasil nembus korden kamar bikin Jake menggeliat dalam tidurnya. Cowok Sim itu ngusak ringan matanya buat kumpulin nyawanya yang kaya masih ngawang.

Dan saat ia menunduk, didapatinya Sunghoon yang masih lelap dalam tidurnya. Berbantalkan dadanya.

Senyum cowok Sim melebar.

Jemarinya terangkat, benerin rambut pacarnya dikit dan dia usakin pipi gembul Sunghoon pelan-pelan.

Yaelah.

Jake mana tahan.

Wajah pacarnya diberi banyak kecupan sampai Sunghoon menggeliat sembari mendorong wajah Jake agar menjauhi wajahnya.

"Minggir..." Rengek lelaki Park.

"Iya maaf." Jake kulum senyumnya. Dibawanya Sunghoon masuk dalam peluknya lagi sembari usap belakang kepala pacarnya.

"Mau kemana?"

Jake kira Sunghoon udah lelap lagi.

"Gue mau jogging bentar. Sekalian cari sarapan. Bobo lagi aja ya?"

Sunghoon merengek sebentar, dikalungkannya tangannya pada leher Jake. "Mau bubur ayam."

"Okay cantik."

Kecupan manis Jake beri di kening pacarnya. Cowok Sim itu bangun dari atas ranjang selepas memastikan Sunghoon kembali melanjutkan tidurnya.

Diliriknya jam pada dinding kamar pacarnya.

Jam 06.15.

...

Sunghoon meletakan dua cangkir teh hangat keatas meja ruang tengah. Telinganya dapat mendengar pintu rumah dibuka dan sosok pacarnya muncul dengan sekantung plastik yang Sunghoon yakini berisi bubur ayam.

"Loh udah bangun?"

Jake terheran. Ia kira pacarnya akan tidur lebih lama.

"Kasurnya nggak nyaman."

Cowok Sim menyeringai dengar jawaban pacarnya.

"Oh gitu."

Sunghoon mendengus saat tau Jake meledeknya. Lelaki Park itu lantas duduk diatas karpet sembari membuka plastik yang Jake bawa.

"Gue lepas kaos ya kak. Gerah banget."

Ijin Sunghoon belum Jake dapatkan, namun cowok Sim itu udah ngebuka kaos yang dipakainya.

Shirtless.

"Langsung masukin aja ke mesin cuci, abis sarapan gue mau cuci baju juga." Sunghoon menjawab sembari mengalihkan pandangan dari tubuh pacarnya. Mencoba mengabaikan badan atas Jake yang tak terbalut kain nampak menggoda karena dipenuhi keringat.

"Kok ada kacangnya semua?" Jake yang baru saja duduk di sebelah pacarnya menoleh saat mendapati protesan Sunghoon.

Dilihatnya dua sterofoam yang sudah dibuka sama pacarnya. "Abangnya kelewat nih pasti. Ramai soalnya. Sini gue pisahin dulu kacangnya. Maaf ya kak, jangan bete." Jake lantas menarik satu porsi bubur ke hadapannya.

Telaten memisahkan kacang yang sudah ada diatas bubur.

"Nih."

Sunghoon memble dikit waktu bubur yang udah nggak ada kacangnya itu disodorin Jake didepannya.

"Kok memble?" Jake usak ringan rambut pacarnya.

"Makasih ya." Kepala lelaki Park maju dan kecup ringan mampir di pipi cowok Sim.

"Sama-sama ya cantik."

Sunghoon buang pandangan. Tersipu dipuji cantik, sejujurnya masih belum terbiasa.

Kasmaran | JAKEHOON ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang