29. Anniversary

1.5K 149 45
                                    

Kepulangan Jake permanen nyatanya nggak bikin dia sama Sunghoon bebas pacaran sewaktu-waktu. Dan sejujurnya Sunghoon udah prediksi kalau hal ini bakalan kejadian.

Nyatanya Jake akan jadi penerus perusahaan dan begitu banyak hal yang harus dilewati, banyak dipelajari.

Nggak cuma sekali keduanya bertengkar hanya perkara sepele, yang nyatanya selalu bisa teratasi sebab inti dari pertengkaran mereka adalah rasa rindu.

Lelaki Park yang memang usianya lebih tua dan punya pekerjaan lebih stabil seringkali mengalah. Karena sejujurnya Sunghoon juga tak masalah mengalah untuk pacarnya.

Dua tahun berlalu dan Jake sedang dalam masa paling sibuk. Sunghoon bahkan sampai bosan menunggu balasan chat dari pacarnya.

Masalahnya, Jake itu sering abai pada kesehatannya jika terlalu fokus dengan pekerjaannya. Dan Sunghoon tak mau dengar kejadian Jake dilarikan ke rumah sakit perihal tak jaga kesehatan untuk kedua kalinya.

Akhir pekan ini Sunghoon lantas bertandang ke apartemen pacarnya. Dan sesuai dugaannya, cowok Sim itu tengah berkutat dengan laptop dan berkasnya di ruang tengah.

"Serius amat." Sunghoon kecup pipi pacarnya sampai Jake terlonjak.

"Kapan datang?" Sunghoon tersenyum kecil, menurut saat lengan pacarnya melingkari pinggangnya. Menariknya agar duduk dipangkuan pacarnya.

"Baru aja." Jawab Sunghoon. Si manis itu ngebiarin Jake ngusakin wajah ke lehernya, dan hanya bisa terkekeh saat wajahnya dibubuhi kecupan.

"Kangen banget." Jake makin-makin, pipi gembul pacarnya bahkan ia gigit kecil bikin Sunghoon yang ada dalam peluknya berontak.

"Gausah resek ih."

"Biarin."

Tengil banget.

Sunghoon ngelusin rambut pacarnya waktu Jake nyandarin kepala ke dadanya.

"Istirahat dulu ya?"

"Nanggung banget ini. Sekalian aja tar dah."

"Mau makan siang apa?"

"Kepengen sop iga. Mau masakin?"

"Cek dulu tar isi kulkas lu dah. Sini gue bantuin kerjaannya biar cepet selesai."

Jake angkat wajahnya dari dada pacarnya. Alisnya naik turun godain Sunghoon. "Pengen cepet pacaran ya?"

Lelaki Park merotasikan bola matanya. Jemari lentiknya terulur untuk menyentil kening Jake. Buat cowok Sim mengaduh pelan.

"Anarkis." Jake mendumal.

Si manis abai saja, Sunghoon lantas bangun dari pangkuan pacarnya untuk pergi ke dapur. Melihat stock bahan makanan di dapur pacarnya itu.

"Kalau niat nyiksa diri sendiri jangan tinggal sendiri deh." Sunghoon mengomel. Lelaki manis itu kembali duduk di sebelah pacarnya, mengambil ponsel Jake di atas meja sebelum mengotak-atik ponsel pacarnya itu.

Kepala Jake menoleh, melihat apa yang sedang dilakukan pacarnya.

"Apa?" Sunghoon yang tengah sibuk memilih bahan makanan sontak teralihkan pandangannya begitu Jake menangkup wajahnya.

"Makasih ya sayang."

Pipi gembul Sunghoon memerah.

"Hmm."

Malu-malu.

Jake tertawa sembari bubuhkan kecup di bibir merona milik pacarnya. Lantas dibiarkannya Sunghoon menyelesaikan pekerjaannya.

Kasmaran | JAKEHOON ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang