"Bengong aja lu." Sunghoon yang tengah menyantap makan siangnya di kantin fakultas menoleh sebal saat kepalanya ditoyor dari belakang.
Walaupun faktanya emang dia lagi bengong sih.
"Monyet." Sunghoon mendumal.
Sedangkan lelaki yang menoyor kepala temannya itu hanya tertawa dengar cibiran Sunghoon.
"Kemaren gimana? Lancar?" Jaemin nanyain waktu udah duduk di depan temannya itu.
"Lancar sih. Kemaren gue udah bikin kontrak belajar sama anaknya Miss Sim."
"Berarti lu terima tawaran beliau buat jadi guru les anaknya?"
Sunghoon ngangguk. "Duitnya lumayan."
"Tapi mending gitu deh, daripada kepinteran lu di gunain buat joki tugas sama skripsi kating mendingan mah jadi guru les aja. Sekalian jilat dosen sendiri siapa tau dapet nilai bagus."
Kini kepala Jaemin gantian ditoyor.
"Yakkk!"
"Lagian gue nggak bakalan berhenti joki sih. Anggap aja ngelesin anaknya Miss Sim tuh gaji pokok. Nah jokinya gaji tambahan."
Jaemin cuma geleng-geleng kepala dengar penjelasan temannya itu.
"Ganteng nggak?"
"Apa?"
"Anaknya Miss Sim."
"Kok lu tau beliau anaknya cowok?"
"Pas itu Miss Sim keknya pernah ngungkit anaknya pas lagi ngajar dikelas deh. Jadi gimana, ganteng nggak?"
Sunghoon hentiin kunyahan nasinya, ngingat lagi wajah anaknya Miss Sim.
"Biasa aja sih."
"Nggak mungkin biasa anjir. Ortunya aja cakep begitu." Jaemin malah nggak terima.
"Ya cakep juga kenapa? Masih kecil juga."
Bibir Jaemin kedut kecil dengar jawaban temannya. Alisnya naik turun godain Sunghoon.
"Berarti kalau udah gede mau kan?"
"Lu diem dah." Sunghoon bersungut.
Tawa Jaemin bikin Sunghoon manyunin bibirnya, resek.
"Siapa tau dia jadi jalan lu buat move on. Gapapa masih kecil, kan gatau pemikirannya kaya gimana." Balas Jaemin dengan nada yang kalau boleh Sunghoon bilang kedengaran serius.
"Mikir lu kejauhan." Sunghoon balas sekenanya. Gatau aja kalau Jaemin nggak main-main sama ucapannya, dia lebih gasuka Sunghoon galau gara-gara mantannya yang nggak seberapa itu.
...
"Kak, lu semester berapa sih?"
Sunghoon yang tengah membaca jurnal sambil menunggu Jake menyelesaikan soalnya lantas mendongak.
"Gue semester lima."
"Lu punya pacar nggak kak?"
Jake meletakan alat tulisnya sebelum naruh atensi penuh sama cowok didepannya.
Kalau dia bilang Sunghoon lebih menarik daripada soal-soalnya gapapa kan?
"Udah putus sih gue."
"Kenapa putus?"
Sunghoon natap wajah Jake yang ekspresinya keliatan kepo itu.
"Karena udah nggak cocok."
Dari nada suaranya Sunghoon keliatan nggak yakin gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasmaran | JAKEHOON ✔️
Fiksi PenggemarSunghoon duduk depan minimarket sambil nangis, tiba-tiba ada yang nyamperin sambil ngasih tisu sama es krim Berdoa sama Tuhan buat ketemu lagi dan siapa sangka kalau anak dosennya yang bakalan dia bimbel tuh orang itu, Jake