Sunghoon menggandeng tangan Ayahnya dengan perasaan haru luar biasa. Rasa senang yang timbul sampai susah ia jabarkan, faktanya ia terlampau bahagia karena dia sampai di fase ini.
Selepas lamaran tak romantis dari Jake malam itu, semuanya keliatan serba cepat buat Sunghoon. Kedatangan Jake kerumah orangtuanya untuk lamaran, penentuan tanggal pernikahan dan segala persiapan.
Beruntungnya Sunghoon karena ia punya Jake, calon suaminya adalah Sim Jaeyun. Sebab bagi Sunghoon, pacarnya itu mempermudah segala urusan persiapan pernikahan.
Denting piano pengantar kedatangan Sunghoon buat atensi tamu undangan mengalihkan pandangan. Anak bungsu keluarga Park nampak menawan dengan balutan jasnya. Langkah kakinya ringan untuk sampai didepan Jake yang sudah menunggunya diatas altar. Lelaki Park bahkan sempat mengedip genit kearah sahabatnya alias Jaemin yang duduk di kursi depan, menatapnya dengan mata berkaca sebab air mata.
Lantas begitu Sunghoon sampai didepan calon suaminya, senyumnya mengembang lebar. Si cantik itu mengedip pelan, tahan air matanya supaya tak berjatuhan sesaat setelah Ayahnya menyerahkan genggaman tangannya pada Jake.
Pasangan bahagia itu bergandengan tangan. Dengan khusyuk mengucap janji pernikahan. Meyakini dalam hati untuk menghabiskan sisa hidup bersama satu lain, dalam suka maupun duka.
"Cantikku." Jake lontarkan puji. Senyum cowok Sim melebar dapati Sunghoon tersenyum begitu manis padanya.
Sorakan tamu undangan jadi pengiring Jake bubuhkan ciuman manis di bibir Sunghoon, riuh ramai saat ciuman Jake berlabuh pada kening suaminya.
"I Love you." Sunghoon ucap dengan setulus hati. Lengannya mengalung di leher Jake, di leher suaminya.
"Aku juga cinta sama kamu suamiku." Jake bawa Sunghoon dalam pelukan.
Hari ini, hari pernikahannya. Hari dimana Jake dapat memiliki Sunghoon seutuhnya. Sunghoon miliknya, lelaki dalam pelukannya jadi suaminya.
Doa penuh harap Jake ucap dalam hati, semoga pernikahannya langgeng sampai maut memisahkan.
...
"Ahhh--"
Sunghoon mendesah ringan begitu Jake mengeluarkan penisnya dari dalam lubangnya. Nafasnya tak beraturan sebab permainan Jake buat tubuhnya mabuk kepayang.
"Capek?" Jake singkirkan rambut yang halangi kening suaminya. Kecup lembut kening itu sambil usap-usap pipi gembulnya.
"Huum capek."
Gimana ngga capek, Sunghoon kira Jake tak akan melakukannya. Ia kira Jake tak akan mengajaknya bercinta sebab seharian ini mereka begitu lelah luar biasa.
Selepas mengucap janji suci, acara resepsipun diadakan. Hotel mewah jadi pilihan, malam harinya party alias pesta yang isinya anak muda. Temen-temennya Jake sama Sunghoon aja yang dateng.
Sunghoon bahkan ngerasa kakinya pegal begitu Jake mengajaknya kembali kedalam kamar. Namun ya, entah Sunghoon yang tak bisa tahan godaan, atau Jake yang terlampau ahli membuatnya terbuai, keduanya kembali memadu cinta dengan status pasangan sah.
"Aku siapin air hangat dulu ya. Nanti aku bantu mandi." Jake cium pipi gembul suaminya itu sebelum bangkit dari atas ranjang. Berjalan ke arah kamar mandi untuk menyiapkan bath tube.
Lelaki Park cuma ngawasin Jake yang udah keluar dari dalam kamar mandi dengan berbalutkan handuk melingkari pingangnya. Langkah kaki suaminya itu keluar dari dalam kamar dan Sunghoon bisa melihat Jake kembali dengan segelas air putih.
"Minum dulu ya sayang."
Jake bantu Sunghoon untuk bangun, duduk menyandar ke kepala ranjang sebelum menenggak air putih yang ia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasmaran | JAKEHOON ✔️
FanfictionSunghoon duduk depan minimarket sambil nangis, tiba-tiba ada yang nyamperin sambil ngasih tisu sama es krim Berdoa sama Tuhan buat ketemu lagi dan siapa sangka kalau anak dosennya yang bakalan dia bimbel tuh orang itu, Jake