Hari-hari berlalu rasanya kaya nggak ada rem. Jake bahkan udah lulus SMA dan posisi dia sekarang beneran sibuk ngurusin persyaratan buat kuliahnya.
Di posisi ini, jelas aja kalau Jake nggak ngelakuin seorang diri. Ada Sunghoon yang beneran bantu banget. Bahkan Jake sampai gatau mau makasih gimana lagi sama kebaikan pacarnya.
Malahan Sunghoon kaya lebih semangat ngurusin dibanding Jake, gatau aja kalau Jake udah super galau karena mau LDR.
Proposal seminar Sunghoon juga udah acc. Si manis itu hari ini jadwalnya sidang dan di hari ini juga pengumuman Jake bakalan keluar.
Pengennya Sunghoon sih dia bisa nemenin Jake, tapi dia juga punya prioritas sendiri. Bahkan si manis itu sampai nggak ngasih tau pacarnya kalau dia sidang hari ini, saking hecticnya Jake dia nggak mau ganggu.
"Nggak mau makan dulu?" Jaemin nanyain Sunghoon yang baru aja keluar dari ruang sidang.
Sidang proposalnya lancar, si manis itu tinggal lanjut penelitian.
"Nggak deh, gue mau balik aja."
"Yaudah, hati-hati ya." Jaemin ngusak rambut Sunghoon, nggak maksa temennya buat ikut.
Lelaki Park berjalan ke arah parkiran fakultasnya sambil balas sapaan temen-temennya. Pulang kerumah dia mau santai aja soalnya proposalnya nggak ada revisian.
"Kak?"
Baru aja mau buka pintu mobilnya, panggilan yang ditujukan untuknya bikin Sunghoon langsung balikin badannya.
"Jake?"
Kok ada pacarnya?
"Jahat banget nggak ngabarin kalau sidang proposal."
Sunghoon ketawa waktu Jake sulky gitu. Sisi manja pacarnya nih suka bikin Sunghoon gemes aja.
"Tau dari mana?"
"Kak Jaemin yang ngabarin." Si pemanggil menjawab. Cowok Sim itu berdiri di depan pacarnya lantas mengulurkan bucket bunga yang sedari tadi dia bawa.
"Selamat ya sayang."
Parkiran fakultas hari itu jadi saksi perubahan wajah Sunghoon yang memerah karena perlakuan manis pacarnya. Pipi gembulnya diberi kecupan dan Sunghoon tak bisa menahan rasa bahagia yang meluap-luap dari dadanya.
"Thankyou ya." Sunghoon membaui wangi bunga yang Jake beri.
"Oiya kak, gue juga mau nunjukin sesuatu." Jake teringat, cowok Sim itu segera mengambil hpnya didalam kantung celana, dengan gesit membuka e-mail dan menunjukan pesan terbaru yang dia dapat.
"Jake?"
"Hehe, gue diterima kak."
Bahagia yang Sunghoon rasa memuncak dengan level tak karuan. Matanya berkaca dan tanpa banyak kata menubruk badan pacarnya dengan pelukan.
Kekehan Sunghoon dan tangis kecilnya bikin Jake ngerasa super beruntung karena bisa dapat Sunghoon jadi pacarnya. Tangannya merengkuh badan pacarnya dalam peluk, menepuk punggung Sunghoon dengan sayang.
"Makasih ya kak udah bantuin gue. Dan makasih banyak juga udah bikin gue bisa buktiin ke Mama kalau gue bisa. Sekarang hubungan kita udah aman kak."
Lelaki Park lantas melepas pelukannya.
"Ututu pacar gue cengeng bener dah." Jake menyeka air mata di pipi pacarnya, senyumnya teduh, hatinya hangat walaupun sebenarnya dia nggak suka Sunghoon nangis.
"Jake?"
"Kenapa cantik?"
"Ketemu Bunda sama Ayah gue mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasmaran | JAKEHOON ✔️
Fiksi PenggemarSunghoon duduk depan minimarket sambil nangis, tiba-tiba ada yang nyamperin sambil ngasih tisu sama es krim Berdoa sama Tuhan buat ketemu lagi dan siapa sangka kalau anak dosennya yang bakalan dia bimbel tuh orang itu, Jake