Hai para pembaca, Stevan kembali lagi 👋👋
Selamat membaca......."Pagiku cerahkan matahari bersinar...... ku tengok pak dadang dan pak Mamat...." Begitulah nyanyian bocil satu ini, siapa lagi kalau bukan Stevan. Dia sekarang berdiri didepan cermin dan sedang menyisir rambutnya. Dia mengenakan seragam berbaju putih dan celana kotak-kotak berwarna merah.
Ya hari ini adalah hari Senin........
Yang berarti hari pertama Stevan dan Bastian akan bersekolah. Bocil satu ini sejak setangah jam lali telah berdiri di depan cermin, entah ia sedang mengagumi keimutannya sendiri atau dia sedang mempersiapkan gaya rambut yang keren. Mungkin hanya tuhan, Stevan dan author saja yang tahu......"Wih...cakep banget gue...mirip artis Korea..Korea gitu...siapa ya....oh James Bond" ucapnya sembari menengok kan wajahnya ke kiri dan kekanan.
(Stevan lu tu imut ya....., lagian James Bond itu dari Amerika bisa-bisanya lu bilang dia orang Korea)
Setelah lama ia berdandan, Stevan mendengar teriakkan dari bawah.
"Stevan......woi....cepet turun...kita mau telat nih" teriak Bastian dari lantai satu. Dia jengah menunggu Stevan yang sudah kelamaan dandan.
"Bentar" teriak Stevan, dia langsung bergegas ke tempat tidur untuk mengambil tasnya dan keluar kamar.
Stevan berlari menuruni anak tangga, dilantai satu sudah ada Bastian dan kak Clara yang sepertinya sudah siap dari tadi.
"Lama banget sih Stev, lagi nyari tuyul ya" canda Bastian ketika Stevan mendekat.
"Enak aja, Stevan tuh mau mengeluarkan ke ganteng diri ini, biar nanti perempuan-perempuan lain pada tertarik sama Stevan, siapa tahu ada tante-tante cantik mau adopsi Stevan " balas Stevan tak kalah bercanda.
"Plak ....... ada-ada aja kamu stev, nggak ada tante-tante yang mau adopsi kamu, adanya mau nyulik terus dijual pedagang anak" ketus Bastian sambil menggeplak kepala Stevan.
"Aduh... iya-iya Stevan bercanda, lagian kan Stevan imut masa mau dijual sih, kan sayang...wlek...." Stevan mengejek Bastian dengan menjulurkan lidahnya.
"Sudah-sudah kalian berdua jangan berdebat, kita berangkat sekarang ini sudah mau telat, untuk kamu Stevan ini bekal dari bibi karena kamu tidak sempat sarapan" ucap Clara sambil menyerahkan bekal Stevan.
"Em... terimakasih kak, ya udah Ayuk berangkat" ucap Stevan.
Mereka akhirnya berangkat menuju sekolah. Stevan dan Bastian sekolah di SD Delacroix yang didirikan oleh temannya om Ardi. Sekolah ini khusus menerima murid-murid yang keluarganya memiliki lingkaran bisnis terkenal dan orang-orang yang memiliki kekuasaan jadi kalian bisa bayangkan bagaimana sistem serta mewahnya sekolah ini.
Akhirnya mereka sampai didepan gembang sekolah, Stevan dan Bastian turun dari mobil.
"Kalian yakin tidak diantar masuk kedalam" tanya Clara khawatir. Pasalnya mereka menolak untuk mengemudi ke area sekolah. Mereka memilih untuk turun di depan gerbang sekolah saja.
"Gak papa kok kak, lagian nanti pak Dadang susah kalau mau muter balik mobil, kakak liat itu banyak mobil yang masuk dan mengantri untuk keluar lagi" ucap Bastian dengan menunjuk mobil yang mengantar para siswa.
Oh ya, pak Dadang itu supir pribadi Clara ya.
"Baiklah, kalian hati-hati, Bastian kalau terjadi apa-apa segera hubungi kakak, kakak percaya sama kamu" ucap Clara dengan nada lembutnya.
"Oke kak, siap" ucap Bastian mengiyakan.
"Untuk kamu Stevan, jangan jauh-jauh dari Bastian, kalau ada apa-apa segera panggil Bastian" ulang Clara memperingatkan Stevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stevan B. [END]
Teen FictionBagaimana rasanya jika seorang Devan Indra Herlambang anak sulung dari keluarga Herlambang dinyatakan koma dan ternyata meninggal saat usianya genap 17 tahun? Hal ini sontak membuat keluarga Devan yang selama ini telah menjaga dan merawat devan sela...