Setelah menghabiskan makanannya, Jungkook langsung pamit pergi pada Seokjin dan yang lainnya.
"Seokjin-a, apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan gelagat Jungkook tadi?" Tanya Taehyung.
"Maksudmu?" Tanya balik Seokjin.
"Tadi sepertinya Jungkook jadi murung setelah kau bentak, dan juga kita merasa melihat tubuh dia sedikit gemetar." Jawab Taehyung.
Seokjin mengalihkan pandangannya pada Jungkook yang sudah berjalan keluar dari kantin, 'Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku membuatnya ketakutan?' Batinnya.
*****
Beberapa hari kemudian, seperti biasanya Seokjin ke sekolah sangat pagi, agar bisa berduaan dengan Jungkook sebelum yang lainnya datang.
Namun ternyata, saat masuk ke dalam kelas ia tidak menemukan keberadaan Jungkook, kursinya kosong dan tasnya pun tidak ada.
"Apa dia belum datang? Tapi biasanya jam segini sudah ada." Gumam Seokjin, "Ah mungkin belum datang." Lanjutnya, ia pun berjalan mendekati bangkunya dan duduk disana.
Satu persatu murid yang lain mulai berdatangan, Seokjin dengan setia terus memerhatikan orang orang yang masuk ke dalam kelas.
"Hai Jin, morning!" Sapa Hoseok.
"Hm." Balas Seokjin singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari pintu kelas.
"Apa kau menunggu seseorang?" Tanya Hoseok penasaran dan tanpa sengaja ia menghalangi pandangan Seokjin pada pintu.
"Awaslah kau menghalangi."
Bukannya menyingkir, Hoseok malah dengan sengaja semakin menghalangi Seokjin.
"Jung Hoseok!!"
"Jawab dulu pertanyaanku."
"Jungkook, sudah awas kau!"
Hoseok menyeringai, ia pun duduk di kursinya.
"Aku iri dengan Jungkook, di tunggu olehmu." Celetuk Hoseok.
Seokjin tidak menghiraukannya, ia hanya fokus memperhatikan pintu kelas, berharap sang pujaan hatinya datang.
Harapan hanyalah harapan, nyatanya sampai bel masuk Jungkook tidak kunjung datang membuat Seokjin jadi khawatir.
"Aish kemana dia? Apa terlambat? Apa sesuatu terjadi? Apa ada masalah dalam perjalanan? Atau mungkin tidak masuk? Sakit? Aish kamu kemana Kookie?" Gerutu Seokjin.
"Kookie?" Tanya Hoseok sambil menoleh pada Seokjin.
"Panggilan khusus dariku, kau jangan berani berani menggunakannya." Jawab dan ancam Seokjin dengan mata yang menatap tajam pada sahabatnya itu.
"Iya iya, kenapa tidak kau hubungi saja dia?"
"Itu...aku...tidak punya nomornya."
"Mwo? Ough ternyata sahabatku ini lamban."
"Aku tidak berani memintanya, apalagi dengan sifat dia yang seperti itu."
"Mungkin kau bisa minta saja nomornya pada wali kelas."
"Aku tidak yakin bisa mendapatkannya, itu kan data pribadi."
"Ehey apa kau lupa kau ini siapa? Apa mungkin permintaanmu tidak akan di penuhi?"
"Aku tidak suka memanfaatkan kekuasaan seperti itu, tapi aku akan mencobanya."
-----
Saat jam istirahat, Seokjin pergi ke ruang guru dan menemui wali kelasnya untuk meminta nomor Jungkook.
"Untuk apa kamu meminta nomornya?" Tanya sang wali kelas, kita sebut saja Park Seonsaengnim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence [JinKook]
Fanfiction[Completed] Kim Seok Jin, seorang murid yang populer di sekolahnya karena ketampanannya, meskipun tidak terlalu pintar dan juga emosian. Seokjin diam diam mengagumi bahkan menyukai murid pindahan di kelasnya yang bernama Jeon Jung Kook, karena kepin...