20

657 73 26
                                        

"Jungkook-a, maafkan aku, tolong jangan membenciku, jangan menjauh dariku, jangan menghindariku. Aku tidak bisa, aku tidak mau hubungan kita hancur, aku tidak mau. Tolong maafkan aku kalau aku memang ada salah, ya? Jangan membenciku, kumohon, ya?" Ucap Seokjin sambil menatap Jungkook dengan mata berkaca kaca.

Jungkook mengacuhkannya, ia bahkan tidak menatap Seokjin. Ia berlalu masuk, kemudian mengambil koper milik Seokjin dan memasukkan semua barang milik Seokjin. Setelah itu ia menyerahkan koper itu pada Seokjin.

"Pergi, kita putus, aku tidak mau berhubungan denganmu lagi."



*****



Deg

Seokjin merasa jantungnya seperi berhenti berdetak, ia sangat terkejut dengan ucapan Jungkook, ia tentu tidak terima, ia pun bangkit dan mendekati Jungkook.

"Sayang, apa yang kamu katakan, aku tidak mau kita putus, tolong tarik kembali perkataanmu tadi, jebal." Mohon Seokjin dengan menggenggam kedua tangan Jungkook.

Jungkook menarik tangannya, "Tidak." Ucapnya.

"Jungkook-a, kenapa kamu seperti ini, aku benar benar tidak mau putus. Jangan meminta putus, kita perbaiki saja semuanya, aku akan memperbaiki sikapku, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi, aku akan menjagamu dengan lebih baik lagi, kumohon."

"Pergi."

"Sayang..."

"Pergi atau aku akan menendangmu keluar!"

Seokjin menghela napas pasrah, "Baiklah kalau memang itu maumu, hubungan kita berakhir sampai disini, aku harap kamu bahagia tanpaku, aku harap kamu bisa melupakanku. Satu yang harus kamu tahu, aku tidak akan berhenti mencintaimu, aku tidak akan melupakanmu, melupakan semua tentang kita, dan aku....akan selalu menunggumu untuk kembali padaku, ingat itu." Ucapnya, setelah itu ia pun menarik kopernya dan berlalu pergi dari apartemen Jungkook.

Setelah pintu tertutup kembali, Jungkook jatuh terduduk, air matanya mulai mengalir turun membasahi wajahnya, Mingyu dengan segera menghampirinya dan memeluknya.

"Apa kamu serius dengan perkataanmu? Apa kamu benar benar ingin putus dengannya?" Tanya Mingyu, tentu ia tidak percaya mendengar jika Jungkook membenci Seokjin.

Jungkook menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Kenapa kamu membencinya? Apa salah dia?" Tanya Mingyu lagi.

Jungkook hanya diam tidak menjawab, Mingyu mengerti, ia pun tidak menanyakan ulang pertanyaannya. Ia hanya terus memeluk Jungkook hingga akhirnya Jungkook telah berhenti menangis, Mingyu pun melepas pelukannya.

"Sudah puas menangisnya?" Tanya Mingyu dengan lembut sambil mengusap jejak air mata di pipi Jungkook.

"Sudah, terima kasih." Jawab Jungkook sambil tersenyum simpul.

"Tidak perlu berterima kasih, mulai sekarang aku yang akan selalu berada di sisimu, aku yang akan menjagamu, boleh?"

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah terima kasih, aku harap kita bisa berteman baik kedepannya."

Jungkook diam tidak membalas, pikirannya masih di penuhi oleh Seokjin. Jujur sebenarnya ia tidak mau seperti ini, tapi bagaimanapun ia harus melakukannya, ini pilihannya.

•••••

Setelah hari itu, Seokjin dan Jungkook benar benar menjauh, tidak ada komunikasi lagi di antara keduanya, bahkan Jungkook menukar tempat duduknya dengan Mingyu agar tidak terlalu dekat dengan Seokjin.

Love In Silence [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang