"Jeon Jungkook."
"Ya?"
"Jujur selama ini sebenarnya aku...."
Jungkook hanya diam menunggu Seokjin melanjutkan perkataannya.
"Apa?" Tanya Jungkook karena Seokjin tak kunjung melanjutkan perkataannya.
Seokjin menghela napas, kemudian ia memberanikan diri untuk menatap mata Jungkook.
"Jeon Jungkook, aku menyukaimu. Ani, aku mencintaimu."
"Mwo?!"
*****
"Aku mencintaimu Jeon Jungkook." Seokjin mengulang perkataannya lagi.
Tidak ada jawaban dari Jungkook, ia hanya terdiam, lalu beberapa saat kemudian ia tiba tiba tertawa.
"Pfftt hahahahaha."
Seokjin mengerutkan keningnya, ia bingung tentunya kenapa Jungkook tiba tiba tertawa.
"Hahaha kamu bercanda kan? Hanya ingin menghiburku kan? Hahaha." Ucap Jungkook sembari terus tertawa terbahak bahak.
Seokjin tentu saja tidak terima, ungkapan cintanya yang serius ternyata di anggap sebagai candaan oleh Jungkook.
"Tidak, aku serius, aku tidak bercanda." Ucap Seokjin dengan raut wajah dan nada yang serius.
Jungkook yang mendengar itu, perlahan menghentikan tawanya.
"Ah sudahlah aku tidak percaya, mana mungkin kamu gay, hanya bercanda kan agar aku terhibur, iya kan? Sudahlah kamu sudah berhasil menghiburku sampai aku tertawa keras tadi."
Seokjin tak tahu harus bagaimana, tapi yang pasti ia merasa sakit hati karena Jungkook tidak mempercayai ungkapan cintanya dan hanya menganggapnya sebagai candaan.
"Haha iya aku hanya bercanda haha." Akhirnya Seokjin pun meng-iyakan saja perkataan Jungkook dengan berat hati tentunya.
"Lebih baik kamu pulang ini sudah malam." Saran Jungkook, Seokjin menganggukkan kepalanya dengan lesu.
"Baiklah, aku pulang ya, tidak perlu mengantarku, kamu duduk saja." Seokjin beranjak dari kasur Jungkook, ia mengambil tasnya dan langsung berlalu pergi setelah melambaikan tangannya sejenak pada Jungkook.
"Dia benar benar hanya bercanda kan? Tidak mungkin dia gay kan?" Gumam Jungkook setelah Seokjin keluar dari apartemennya.
Sementara itu, Seokjin berjalan di sepanjang trotoar dengan lesu, ia juga menghela napas berkali kali.
"Sulit kalau seperti ini, bagaimana caranya agar dia percaya?" Gumam Seokjin sambil terus berjalan dengan kepala tertunduk.
Bruk
Tak sengaja ia bertabrakan bahu dengan seseorang yang berjalan dari arah berlawanan, Seokjin pun membungkuk sejenak pada orang itu sambil berucap, "Maaf." Setelah itu ia hendak berlalu pergi lagi.
"Yak, minta maaflah dengan benar." Ucap orang itu sembari menahan Seokjin yang akan berjalan lagi.
Seokjin pun berbalik dan kembali membungkukkan badannya, kali ini lebih rendah, "Maaf." Ucapnya lagi.
"Bukan seperti itu, apa kau tidak tahu sopan santun huh?!"
Seokjin hanya diam saja, pikirannya masih di penuhi dengan memikirkan cara agar Jungkook percaya jika ia mencintainya.
"Aish sialan."
Bugh
Satu pukulan Seokjin terima pada wajahnya, tidak menyakitkan tapi ia sangat terkejut. Seokjin mengangkat kepalanya dan menatap orang itu dengan tatapan tajamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence [JinKook]
Fanfic[Completed] Kim Seok Jin, seorang murid yang populer di sekolahnya karena ketampanannya, meskipun tidak terlalu pintar dan juga emosian. Seokjin diam diam mengagumi bahkan menyukai murid pindahan di kelasnya yang bernama Jeon Jung Kook, karena kepin...