"Tentu saja tidak, asalkan kau tidak melupakan kita saja. Kalau kau melupakan kita berdua, otomatis kita juga akan melupakanmu dan berlaku seolah tidak pernah kenal dekat denganmu, haha." Hoseok.
Seokjin hanya memutar bola matanya malas.
Saat itu juga, seorang waiters datang mengirim pesanan mereka.
"Terima ka-" Ucapan Seokjin terpotong karena terkejut saat melihat orang yang mengirim pesanannya.
"Jungkook?"
"S-Seokjin?"
*****
"Jungkook-a, apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Seokjin.
"A-aku....bekerja di...sini." Jawab Jungkook dengan kepala tertunduk.
"Ah kamu bekerja part time disini?" Kali ini Hoseok yang bertanya.
"Iya." Jawab Jungkook singkat.
"Apa kau mau bergabung dengan kita?" Tawar Taehyung.
"Ah tidak perlu, aku....harus bekerja. Kalau begitu aku permisi, silahkan di nikmati." Setelah itu Jungkook pun langsung berlalu meinggalkan mereka bertiga.
Seokjin tiba tiba teringat perkataan Jungkook yang mengatakan jika dirinya tinggal sendirian di Seoul dan tidak memiliki siapapun disini, 'Apa dia bekerja untuk menghidupi dirinya?' Batin Seokjin.
Ia beranjak dari duduknya dan hendak pergi pada Jungkook namun Hoseok mencekal pergelangan tangannya.
"Aku sarankan kau jangan mengganggunya dulu." Ujar Hoseok.
Seokjin mengikuti saran sahabatnya itu, ia pun duduk kembali di kursinya.
-----
Setelah selesai mengobrol, Taehyung dan Hoseok kembali pulang ke rumah masing masing, sedangkan Seokjin ia masih duduk di kursinya, ia berniat akan menunggu hingga Jungkook selesai bekerja.
Diam diam Jungkook memerhatikan Seokjin dari meja kasir, ia terheran kenapa Seokjin tidak ikut pergi dengan kedua temannya. Jungkook tidak terlalu menghiraukannya, mungkin masih ingin disini pikirnya, ia pun lanjut bekerja.
Malam harinya, Jungkook telah selesai bekerja dan cafe pun akan tutup, saat mengganti pakaiannya samar samar ia mendengar dua orang sedang berdebat, ia pun keluar dari pantry dan melihat Seokjin dengan salah satu karyawan disana sedang berdebat.
"Kalau mau tutup ya silahkan saja, saya masih mau duduk disini." Ucap Seokjin keras kepala.
"Tapi cafe ini sudah akan tutup, kau harus keluar." Balas karyawan itu tidak mau kalah dari Seokjin.
"Saya duduk disini juga karena mau menunggu salah satu karyawan disini."
"Siapa memangnya? Biar saya panggilkan."
"Jangan memanggilnya."
"Tapi-"
"Maaf Seojun hyung, ada apa ini?" Tanya Jungkook memotong perdebatan Seokjin dan karyawan yang di ketahui bernama Seojun itu.
"Ah ini, dia tidak mau pergi Jungkook-a." Jawab Seojun sambil menoleh pada Jungkook.
"Apa kamu sudah selesai?" Tanya Seokjin dengan lembut sambil tersenyum.
"Jadi kamu menunggu Jungkook?" Tanya Seojun, Seokjin menjawabnya hanya dengan senyuman.
Seojun menghela napas kasar, ia pun berlalu pergi meninggalkan Seokjin dan Jungkook.
Tanpa basa basi, Seokjin bangkit dari duduknya, ia langsung menarik Jungkook dan membawanya pergi keluar dari cafe.
Kini Seokjin dan Jungkook sedang berjalan, sedari keluar dari cafe tadi tidak ada yang bersuara, mereka hanya berjalan beriringan, bahkan tidak ada tujuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence [JinKook]
Fanfiction[Completed] Kim Seok Jin, seorang murid yang populer di sekolahnya karena ketampanannya, meskipun tidak terlalu pintar dan juga emosian. Seokjin diam diam mengagumi bahkan menyukai murid pindahan di kelasnya yang bernama Jeon Jung Kook, karena kepin...