Bonus

1.5K 93 25
                                        

Namun ternyata yang sebenarnya terjadi adalah seperti ini.

"Jeon Jungkook!!" Seokjin tiba tiba terbangun dari tidurnya, tubuhnya sangat basah oleh keringat.

Seokjin terdiam, ia mencoba mencerna apa yang sedang terjadi saat ini, ia terbangun dari tidur panjangnya dan juga mimpi yang sangat buruknya.

"Apa itu tadi mimpi? Itu benar benar mimpi kan?" Gumamnya, ia menoleh dan mendapati Jungkook masih terbaring koma di hadapannya.

"Yak Jungkook-a, ini- ini- sebenarnya yang mana yang mimpi?" Tanya Seokjin entah pada siapa, setelah itu ia mencoba menampar pipinya satu kali dengan keras.

PLAK

"Aakh." Terasa sakit, ia pun mengusapi pipinya yang memerah akibat tamparannya sendiri, "Jadi, ini nyata? Lalu yang tadi mimpi?" Gumamnya.

Seokjin menggenggam kembali tangan Jungkook dengan kedua tangannya, "Syukurlah, itu hanya mimpi burukku, aku benar benar sangat bersyukur." Ucapnya.

"Tapi, ini kapan? Tanggal berapa sekarang? Ah kenapa aku jadi bingung seperti ini?"

Seokjin mencoba mengingat kejadian sebelum ia tidur, ia juga memerhatikan pakaian yang sedang di pakainya, "Sebentar, apa tadi itu tidurku yang setelah dari persidangan?" Gumamnya.

Memang benar, tadi itu merupakan mimpi buruk Seokjin dalam tidurnya saat setelah pulang dari persidangan si Jeon. (Chapter 26)

(Jadi dari pertengahan chapter 26 setelah persidangan si Jeon Seokjin kan tidur tuh, inget kan? Nah semua yang terjadi setelah itu hanya mimpinya, paham?)

"Kalau begitu, berarti aku juga belum lulus sekolah? Aku juga belum masuk kuliah?"

Sungguh, Seokjin sangat bingung sekarang, seperti orang yang sudah lama tidak sadarkan diri. Mimpinya terasa sangat amat nyata, bahkan ia merasa jika mimpi itu kenyataannya sedangkan yang saat ini terjadi itu mimpinya.

Saat itu juga, ruang rawat VIP itu dibuka oleh seseorang yang ternyata kedua orang tua Seokjin.

"Seokjin-a, apa kamu sudah bangun?" Tanya Ny.Kim sembari menghampiri Seokjin.

Seokjin menoleh pada ibunya, "Eomma, apa yang terjadi?" Tanyanya.

"Hm? Maksudmu?" Tanya balik Ny.Kim tidak mengerti apa yang putranya maksud itu.

"Ya apa yang terjadi? Apa sesuatu terjadi padaku? Atau apa aku tidur lama?" Tanya Seokjin lagi.

"Tidak ada yang terjadi, kamu tertidur mungkin sedari siang tadi, eomma dan appa beberapa jam yang lalu sempat datang dan membangunkanmu, tapi kamu tidak kunjung bangun juga, ya sudah kita pun pergi dulu, dan saat ini pukul delapan malam. Apa kamu baru terbangun?" Jelas Ny.Kim.

"Jadi aku tertidur se-lama itu? Jadi itu benar benar mimpi burukku dan ini kenyataannya?" Gumam Seokjin, matanya mulai berkaca kaca.

Seokjin tiba tiba bangkit dan langsung memeluk ibunya sambil mulai menangis.

"Ada apa sayang, kenapa?" Tanya Ny.Kim yang tentunya kebingungan dengan sikap aneh sang putra.

"Eomma...hiks, aku benar benar sangat takut, tapi sekarang aku sangat sangat bersyukur hiks." Ucap Seokjin sembari terisak.

Ny.Kim semakin kebingungan, ia menoleh pada sang suami alias Tn.Kim.

"Seokjin-a ada apa denganmu?" Tanya Tn.Kim yang sama bingung juga dengan sikap aneh Seokjin.

Seokjin pun melepas pelukannya pada ibunya, "Eomma appa, tadi aku bermimpi buruk, sangat sangat buruk, dan di mimpinya aku sudah melewati waktu bertahun tahun." Jelas Seokjin.

Love In Silence [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang