3

33 4 0
                                    

"Aaagghh" Teriak dapa dan Mala bersamaan membuat risky dan Pavel menjauhkan diri mereka.

"Sorry gw ga bermaksud" Ucap risky dengan sedikit gugup.

"Tuh kan gw jadi ga ngeliat!" Omel dapa ke Pavel.

"Anak kecil ga boleh liat" Jawab Pavel.

"Iiisshhh" Dapa merengek lalu ia dengan sengaja mengelap tangannya di wajah Pavel.

"Diam! Kalau ngebales lagi ta keluarin dari kelompok" Ancam dapa sambil menunjuk di depan wajah Pavel yang ingin membalasnya.

Pavel langsung melemaskan tubuhnya, Dapa yang melihat itu langsung menyilangkan tangannya di depan dada lalu mengalihkan wajahnya dari Pavel tanda mengambek.

"Mal" panggil risky.

"Mala"

"Mala"

"Mala sadar" risky menggoyangkan tubuh Mala barulah mala tersadar, kejadian tadi membuatnya sangat terkejut.

"Eh iya sorry KY" Ucap Mala sambil menunduk.

"Harusnya gw yang minta maaf" jawab risky.

"Kalau bukan karena gw mungkin gw ga akan ngambil first kiss lu, itupun kalau emang first kiss" Ucap Mala lalu pergi meninggalkan risky dan memilih membantu dapa dan Pavel.

Risky diam.

"Ya! Risky lanjutkan mencuci piringnya lalu bantu kami!" omel dapa yang melihat risky malah bengong.

Risky segera menyelesaikan kerjaannya lalu membantu teman-temannya.

Pavel dan Dapa sibuk membuat adonan sedangkan risky dan Mala di arahkan dapa untuk hal lain seperti mencairkan coklat, mengambil barang yang dibutuhkan dapa, dan banyak lagi karena Mala memang tidak paham karena Mala tidak pernah membuat cake sedangkan dapa sudah sangat berpengalaman.

"Lagi" ucap Dapa kepada Pavel yang menuangkan gula menggunakan tangannya.

"Lagi" ucap Dapa lagi.

"Banyak banget" Keluh Pavel.

"Suruh sapa ngambilnya dikit-dikit" Jawab dapa tak mau kalah.

Salah lagi kan, batin Pavel.

"Sini gw aja yang pindahin" Ucap risky yang membantu Mala mencairkan cokelat untuk menuangkan cokelat yang sudah cair itu ke tempatnya.

"Dapa ini ga kegedean?" Tanya Pavel melihat tempat pembentuk kuenya.

"Ya kan nanti dibagi empat" Jawab dapa.

"Ga kedikitan dibagi empat?"

"Lu maunya apa si hah?!"

Pavel diam, udah emang paling bener dia tuh diem aja.

Pavel membantu dapa memegangi wadah kue tersebut karena dapa yang sedang menuangkan adonannya ke wadah tersebut.

"Bentar gw panasin ovennya dulu" Ucap Pavel dan hendak beranjak namun ditahan dapa.

"Belum selesai ganteng" Ucap Dapa.

"Lu mah laper si el" Ucap risky.

"Ya kan gw ga tau" Jawab Pavel.

"Emang tanggal lima hari apa si?" Tanya Mala.

"Rabu" Jawab risky.

"Berarti kita Selasa balik sekolah langsung beli bahan masakan dong?" Tanya Pavel.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang