12

25 2 1
                                    

Saat kembali ke kamar, ternyata Pavel dan dapa juga sedang berhubungan seks. Mendengar suara desahan dapa, membuat Mala terganggu.

Akhirnya risky mengambil selimut yang diatas kasurnya lalu menuju balkon dan menutup pintu balkon agar suara desahan dapa tak terdengar.

Risky memangku Mala duduk di kursi balkon, risky juga menutup tubuh Mala dengan selimut yang tadi ia bawa.

Mala menyamankan posisinya di dada risky sambil terus menghisap susu yang ada di botol.

Hingga beberapa menit berlalu, pintu balkon terbuka. Risky menengok dan ternyata itu adalah Pavel.

"Sana" Suruh Pavel lalu ia duduk di kursi satunya sambil merokok.

Risky bangun, mengangkat tubuh Mala kembali lalu ia menaruhnya dengan hati-hati di atas kasur.

"Ky udah" gumam mala.

Risky mengusap mata Mala lalu membisikkan kata-kata penenang untuk Mala, setelah merasa Mala sudah kembali pulas, risky ikut bergabung dengan Pavel.

"Besok pagi gw balik, lu mau ikut?" Tanya Pavel.

"Ga deh, kegiatan ini yang paling ditunggu sama Mala, jadi ga mungkin gw mengacaukan gitu aja" Tolak risky.

Pavel menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asap rokok itu sambil mengangguk.

Setelahnya mereka berdua berbincang sambil meminum Soju dan rokok hingga larut malam baru kembali untuk tidur.

~•••~

Pagi-pagi sekali di kamar milik risky dkk terdengar sangat rusuh dengan suara tangisan dari Mala.

"Dapa jangan pulang" Ucap Mala dengan suara terisak dan memeluk dapa.

"Nanti di sekolah kita ketemu lagi kok" Jawab dapa menenangkan sahabatnya.

"Nanti Mala sama siapa?" Tanya Mala dengan memanyunkan bibirnya menatap dapa.

"Gemesnya anak siapa si" Dapa terlanjur gemas dengan ekspresi Mala hingga tanpa sengaja ia memutar-mutar pipi Mala.

"Iiihh dapa!" Marah Mala.

"Iya-iya. Mala disini sama risky dulu ya" Ucap dapa.

"Ga mau sama iky, mau sama dapa" Rengek mala.

"Dapa harus pulang, badan dapa udah sakit semua Mala"

"Eum? Mana yang sakit dapa?" Mendengar itu Mala mengecek seluruh tubuh dapa.

"Semuanya, makannya dapa pulang sama Pavel. Nanti Pavel yang akan mengantar dapa" Jelas Dapa.

"Baiklah dapa, selamat tinggal" Ucap Mala melepaskan pelukan dapa lalu dapa segera pergi menyusul Pavel yang sudah menunggu di depan lift.

Risky menghampiri Mala lalu memeluknya namun Mala segera menepis risky dan kembali masuk ke kamar.

Risky yang mendapatkan perilaku seperti itu, jelas terkejut.

Mala masuk ke kamar, mengambil kacamata hitamnya lalu kembali keluar.

"Iky lu mau sarapan ga?" Tanya Mala ketika sudah berada di depan kamar dengan wajah terlihat bahagia.

Risky yang sedang mengganti pakaiannya menoleh kearah Mala "Sebentar" Jawab risky.

"Ih lama" Rengek Mala.

"Nanti makanan kesukaan Mala habis" Ucap Mala sambil memanyunkan bibirnya.

Risky berjalan dengan langkah lebar menghampiri Mala. Saat sudah dekat risky mencium bibir Mala lalu merangkul Mala untuk segera turun, tak lupa ia mengunci pintu kamar.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang