6

29 3 0
                                    

Disaat matahari belum memunculkan diri namun disebuah kamar ada seorang pria yang sedang melantunkan ayat-ayat Al Qur'an, risky.

Seorang pria lagi yang berada di kasur terlihat tanda-tanda ingin bangun dari tidurnya, Mala.

"shodaqallaahul'azhiim" Akhir risky menutup Al Qur'an nya lalu mencium setiap sisi luar di Al Qur'an.

"Dapa sama Pavel udah bangun belum?" Tanya Mala.

"Gw belum keluar. Lu siap-siap aja ntar gw cek ke dapur" Jawab risky mendapat anggukan dari Mala.

Mala pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, sikat gigi, tak mandi. Setelah selesai Mala keluar dari kamar dan menuju dapur masih mengenakan piyamanya.

"Aduh tuan putri baru bangun" Ucap dapa ketika melihat Mala yang baru datang.

"Najis, mata gw masih sepet tau" Balas Mala.

"Iya lah orang masih jam dua gini" Ucap Pavel.

Mereka mulai membuat kue untuk bazar disekolah nanti. Sebelum mulai, mereka sudah membagi tugas dimana nanti Pavel yang membantu dapa mengaduk adonan yang terkadang juga dibantu risky dan Mala, risky dan Mala memisahkan kue untuk dihias dan dimasukkan ke dalam box.

"Nanti gw pinjem motor lu ya dap" Izin risky ke dapa.

"pake aja, buat apa emang?" Tanya dapa.

"Gw mau balik dulu ngambil baju muslim" Jawab risky.

"Buat apa?" Tanya Pavel dan dapa.

"Nanti gw disuruh ngaji sebelum demo, dan gw ga bawa baju muslim" Jawab risky.

"Oh gitu, yaudah pake aja. Urusan kue mah nanti dibawa pake mobil Pavel aja" Ucap dapa.

"Makasih dap" Balas risky.

"Ky lu balik ke rumah lu yang di perum kan?" Tanya Mala.

"Bukan" Jawab risky.

"Ya, tadinya gw mau ikut buat ngambil baju Ade gw" Ucap Mala lesu.

"Kalau ke rumah malah lebih jauh bukan ke rumah lu?" Tanya risky.

"Emang rumah lu di perum apaan KY?" Tanya dapa yang kepo.

"Perumahan graha" Jawab risky.

"Oh balik ke apart nya kayaknya" Ucap dapa.

"Iya gw balik ke apartemen gw bukan ke rumah gw, lebih Deket" Ucap Mala.

"Lah perum graha Raya mah jauh" Ucap Pavel.

"Graha singkatan dari griya lurah asri pel-pelan" Balas dapa dengan sedikit ditekan karena gemas dengan Pavel.

"Oh" Jawab Pavel.

"Gitu doang jawaban lu? Babi si kata gw" ucap dapa.

"Kalau mau ke apartemennya gapapa masih satu arah kok" Ucap risky.

"Yaudah gw ikut ya nanti kita langsung ke sekolah aja" Balas Mala.

Setelahnya mereka kembali fokus pada tugas masing-masing, namun namanya sahabat tak mungkin diam-diam itu akan bertahan lama, pasti ada saja hal yang bikin ketawa, emosi, dan pasti ada satu orang yang selalu bisa mencairkan Susana sama seperti mereka, diantara mereka walau berempat selalu terlihat ramai sendiri.

"Krik krik" Ucap Mala ketika menyadari ruangan yang terasa sepi.

"Diem-diem Bae" Ucap Mala.

"Aagghhh pelan-pelan babi" Teriak dapa ketika risky yang membantu menuangkan adonan ke cetakan namun mengenai tangan dapa.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang