29

10 1 0
                                    

"Selamat pagi" Sapa risky yang baru selesai mandi dan sudah rapih dengan setelan jasnya.

"Pagi pah" Jawab Joon yang sedang memasak.

Risky menghampiri anaknya mencium puncak kepala anaknya yang sibuk masak.

Kalau mau punya art tanpa gaji ya gini bikin anak -risky.

"Hati-hati ya nanti bajunya kotor" Ucap risky pada Joon lantaran Joon setiap memasak pasti sudah rapih dengan seragam sekolahnya yang dilapisi celemek.

"Iya pah" Jawab Joon.

"Kamu bawa bekal dua sayang?"

"Satu lagi Ade mau kasih kak Chen"

Risky mengangguk sambil mengusap rambut Joon lalu membantu Joon menyiapkan sarapan.

Joon dan Vincent berada di sekolah yang sama hanya beda kelas saja dimana Joon yang berada di kelas 4 SD dan Vincent berada di kelas 5 SD, satu tingkat di atas Joon.

Setelah selesai Joon menyiapkan menu makanan di meja makan sedangkan risky mencuci peralatan masak yang digunakan anaknya dan juga membersihkan dapur.

"Pipih mana pah? Pipih belum bangun kah?" Tanya Joon setelah duduk di meja makan.

"Pipih masih bobo, dia abis begadang biarin aja jangan ganggu pipih. Ade nanti berangkat sama papah aja gapapa kan?" Ucap risky.

"Iya pah"

"Good job anak papah. Ayo makan, papah ga sabar makan masakan Ade"

"Eh tapi pah, pipih begadang karena apa? Kok tumben pipih begadang? Apa sebenarnya pipih sakit ya?"

"Papah juga kurang tau,udah yuk sarapan dulu nanti Ade telat loh"

"Iya pah" Dengan lesu Joon memakan sarapannya walau sebenarnya ia khawatir dengan pipih nya.

Setelah selesai, Joon merapihkan kotak bekalnya sedangkan risky pergi mencuci piring bekas makan mereka.

"Ade tunggu di mobil ya, nanti papah susul setelah cuci piring" Ucap risky melihat anaknya yang sudah siap.

Joon mengangguk lalu pergi keluar menuju mobil papahnya terparkir, Joon langsung masuk ke mobil itu yang tak dikunci karena sudah di panaskan oleh penjaga rumahnya.

Dilain sisi, risky setelah mencuci piring bekas makan dirinya dan anaknya ia pergi membawa makanan untuk Mala ke kamarnya.

Di dalam kamar risky menaruh makanan itu di samping tempat tidur, lalu ia menuliskan pesan yang ia tempel di piring nya.

Di kasur terlihat Mala yang masih tidur terlelap, terlihat sangat kelelahan seperti habis melakukan kegiatan yang membuatnya sangat kelelahan.

Setelah urusan risky selesai, risky langsung menuju mobil untuk mengantarkan anaknya pergi ke sekolah.

Selama perjalanan, Joon banyak sekali berbicara dan risky menanggapi sesekali sambil fokus bercerita.

Tak lama mereka telah sampai di sekolah Joon, sekolah swasta internasional yang hanya dihuni oleh orang-orang kalangan atas saja.

Risky mengantarkan Joon masuk ke dalam sekolahnya yang sudah ada guru dan satpam yang berjaga disana juga ada Vincent yang sedang menunggu Joon.

"Kak Chen!" Teriak Joon melambaikan tangannya sambil terus menggandeng tangan risky.

Joon berpamitan pada risky, risky mencium wajah Joon dan terakhir mengusap rambut Joon.

Joon pergi, menscan kartu pelajarnya lalu berlari menghampiri Vincent setelahnya mereka berjalan bersama ke kelas.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang