10

39 3 0
                                    

Di kamar hotel risky dkk terdengar sangat berisik akibat dua bayi yang sedang berdebat dan berlarian saling mengejek.

"Mala! Diam lah!" Tegur risky kepada Mala yang masih saja meledek dapa.

"Ga! Dapa aja ga dimarahin kok gw dimarahin" Jawab Mala tak terima.

"Dapa shut up!" Tegur Pavel dan dapa berhenti mengejar Mala.

Mala kembali mengejek dengan menjulurkan lidahnya dan menggoyang-goyangkan pantatnya kepada dapa.

"Iiihh Mala jelek ga lucu!" Ucap dapa mengejar Mala dan ia berhasil mendapatkan Mala lalu menduduki tubuh Mala.

"Aaaggghhhh hahahaha cowok kok takut kecoa" Ejek Mala walau dirinya sedang diduduki oleh dapa.

Dapa menggelitik tubuh Mala "nih rasain ya! Gw tuh bukan takut tapi geli tau!" Elak dapa sambil menggelitik tubuh Mala.

Mala berusaha menahannya bahkan sesekali membalas dapa. Mereka terus menggelitik satu sama lain sambil berbaring dilantai hingga pawang mereka mengangkat tubuh mereka untuk dipisahkan.

Risky membawa mala ke kasur milik mereka sedangkan Pavel membawa dapa ke sofa dekat balkon.

Dapa yang masih belum puas, berusaha membebaskan diri dari Pavel dan ingin menerkam Mala lagi sedangkan Mala masih mengejek dapa dengan menjulurkan lidahnya.

"Kalian ga bisa diam, kita ga jadi keluar!" Ancam risky.

"Ih kok gitu! Ga bisa gitu lah kan itu ulah Mala duluan" Ucap dapa tak terima.

"Gw si ga peduli kan gw ketuanya, kok ngatur" ucap Mala kembali menjulurkan lidahnya untuk dapa.

Sedangkan risky dan Pavel hanya bisa menghembuskan nafasnya sambil menahan bayi mereka.

Perdebatan adu mulut masih terus berlanjut hingga mereka ditelpon oleh guru untuk turun dan makan malam.

Mala berlari keluar duluan yang disusul dapa namun saat ingin menuju lift, di lorong-lorong kamar mereka sangat penuh orang menuju lift juga hingga dapa tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang berbadan besar dan tinggi. Laki-laki itu masih satu angkatan dengan Mala, Mala mengetahuinya karena laki-laki itu termasuk anak basis yang sering membuat onar.

"Eh sorry" Ucap dapa.

"Eh bencong, kalau jalan yang bener dong!" Ucap laki-laki itu hingga membuat seluruh mata melihat mereka berdua.

Pavel yang melihat tak terima dan ingin menghampiri mereka namun urung ketika mendengar balasan Mala.

"Heh! Gorila! Punya mulut ya dijaga! Jangan ngatain orang sembarangan" Bela Mala bahkan dirinya menyembunyikan dapa dibelakang tubuhnya.

"Maksud lu apa ngatain gw gorila, hah?!" Gertak laki-laki itu lalu menarik kerah Mala hal itu membuat risky langsung mendorong laki-laki tersebut agar menjauh dari Mala.

Mala menarik risky agar tak ikut campur lalu ia menampar laki-laki tersebut "hukuman untuk orang yang berani ngatain sahabat gw!" Ucap Mala penuh penekanan.

Setelahnya Mala pergi menarik dapa menjauhi kerumunan.

Sedangkan pavel mendekati laki-laki itu lalu menampar wajah laki-laki itu.

"Bangsat!" Umpat laki-laki itu.

"Berani lu ngatain dapa lagi, lu yang berurusan sama gw" Peringat Pavel ke laki-laki itu setelahnya mendorong laki-laki itu agar tak menghalangi jalannya.

Risky menatap laki-laki itu dengan remeh lalu saat sudah melewati laki-laki itu, risky menendang belakang lutut laki-laki itu membuat laki-laki itu jatuh berlutut.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang