18

20 1 0
                                    

Keesokan paginya Mala terbangun lebih dulu. Ia membuka kedua kelopak matanya dan yang pertama ia lihat adalah wajah risky yang sedang terlelap sambil memeluknya.

Mala menyingkirkan lengan risky dan duduk sambil bersandar di sandaran kasur. Ia juga tak Lupa meminum air putih yang ada di atas laci samping tempat tidurnya.

Mala terdiam sambil memandang jendela kamarnya yang sudah terbuka karena memang gorden itu terbuka dan tertutup sendiri di jam-jam tertentu tapi bisa kita tutup selain jam itu melalui handphone.

Kurang lebih 30 menit Mala berdiam tanpa melakukan apapun sambil memandang ke luar jendela hingga akhirnya dia menengok kearah risky yang masih tertidur pulas disampingnya.

"Lu bisa ga si jangan nyusahin gw?" Ucap Mala tiba-tiba.

"Tau ga? Cape tau harus puter otak biar gw bisa pergi dari lu" lanjut Mala.

"Bukan lu aja kok yang suka sama gw, banyak diluar sana yang suka juga sama gw tapi mereka wanita yang berhak gw sukai balik, ga kayak lu. Sayangnya yang gw suka malah lu" lanjut Mala sambil menunjuk risky di akhir kalimatnya.

"Yaaa gw akui gw juga suka sama lu, tapi ini bukan hal yang bisa dinormalisasi" Lanjut Mala yang kini tatapannya beralih ke depan dan suaranya juga semakin terdengar kecil.

Mala memanyunkan bibirnya lalu iya goyang-goyang kan ke kiri dan kanan, seperti sedang berfikir.

"Yaudah lah, liat nanti aja" Final Mala lalu bangkit dari kasur dan pergi ke kamar mandi.

~•••~

Hari ini risky berhasil mengajak Mala jalan-jalan, walau kemarin sempat ditolak tapi sekarang Mala menyetujui ajakannya.

Mereka pergi ke salah satu mall yang ada di kota mereka.

"Mau makan dulu atau mau lihat lihat aja dulu?" Tanya risky sambil menggandeng tangan Mala.

"Lihat lihat dulu aja deh" Jawab Mala.

Mereka mulai mengelilingi mall itu, menaiki eskalator dan lanjut mengelilingi mall dilantai atas itu dari satu toko ke toko lainnya.

Ketika risky dan Mala menaiki eskalator lagi untuk menuju lantai selanjutnya, Mala dibuat kagum saat melihat banyak sekali permainan didepannya.

"Iky ayok main ini" Ajak Mala.

"Oke" Jawab risky.

"Iky Mala mau naik alpaca" Pinta Mala menunjuk permainan berbentuk alpaca.

Risky mengangguk, ia pergi ke kasir untuk mengisi saldo dikartu Timezone miliknya.

Risky menghampiri Mala yang sudah menaiki mainan yang ingin ia mainkan, risky langsung menggesek kartunya ditempat yang disediakan baru risky menggesek kartunya di mainan yang akan ia naikan.

Mereka berdua keliling-keliling, Mala juga sempat meminta dibelikan es cream oleh risky, jadilah risky memesankan es cream terlebih dahulu sedangkan Mala masih berkeliling.

Mala menikmati waktunya sambil mengajak bermain anak-anak balita disekitarnya. Banyak anak balita yang tertawa karena gurauan dari Mala bahkan mereka juga berlarian ketika Mala mengejar dengan mainannya.

Tak lama risky menghampiri Mala sambil membawa dua es cream. Mala berhenti bermain dengan anak-anak itu, beberapa anak juga mulai kembali kepada orangtuanya atau kembali bermain dengan yang lain tapi Mala melihat ada satu anak yang hanya diam saja berjongkok didepan milik Mala.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang