17

22 1 0
                                    

Terdengar suara desahan Mala yang bercampur dengan tangisan dari arah apartemennya.

Risky dan Mala sedang berhubungan badan, Terlihat risky yang terus memaju mundurkan pinggangnya dengan ganas sedangkan Mala yang terus mendesah dan menangis.

"Ky udah" pinta Mala dengan suara desahan bercampur suara tangis.

"Not now baby" Jawab risky lalu memajukan badannya agar lebih mudah mencium Mala.

Risky melumat bibir Mala, Mala masih menutup bibirnya hingga risky menggigit bibirnya baru maka membuka mulutnya.

Walau sudah beberapa jam mereka berhubungan intim, Mala masih tidak rela untuk di gagahi oleh risky.

Bohong jika ia tidak merasa enak, bohong jika dia tidak suka berhubungan dengan risky, bohong jika ia tidak mau bersama risky.

Tapi lagi-lagi dirinya memiliki pendirian tinggi agar risky kembali menyukai seorang wanita, karena mau bagaimanapun keluarga risky termasuk keluarga agamis di agamanya dan Mala juga tidak mau terjerumus kedalam dunia LGBT ini, sungguh Mala hanya ingin menjalankan kehidupannya seperti manusia pada umumnya.

Risky mengecup jidat Mala lalu mencabut penisnya dari anal Mala.

"Jangan pergi" Ucap risky yang entah kenapa ia ingin berbicara seperti itu.

"Minggir gw mau mandi, badan gw dah lengket gara-gara lu" Ucap Mala dengan suara serak.

"Nanti aja" Jawab risky dan malah makin mempererat pelukannya.

"Ga ada nanti-nanti yang ada gw ga bisa tidur" Tolak maka dan berusaha bangkit.

"Okey gw bantu" Final risky yang lalu menggendong Mala ala bridal style.

Risky berjalan menuju kamar mandi sambil menggendong Mala dengan kondisi yang sama-sama naked.

"Udah sini aja, lu sana" Usir Mala menyuruh risky menurunkan dirinya di depan pintu kamar mandi saja.

"Mandi bareng aja" Ucap risky.

"Ga ada ga ada"

"Yaudah deh" risky akhirnya menurunkan mala, Mala langsung menutup pintu kamar mandi dan menguncinya.

Mala berjalan susah payah menuju bathtub. Ia mulai mengisi airnya dan memasukkan sabun dan pewangi baru lah ia masuk ke dalam bathtub tersebut.

Mala berendam sambil menangis.

Sedangkan risky, dirinya sudah memakai bajunya dan mengganti sprei kasur Mala dengan sprei baru.

Dia mengambil sprei itu dari lemari Mala karena risky yang membuka lemari Mala untuk mencari sprei.

Setelah selesai, risky menyiapkan baju tidur untuk mala yang dirinya taruh di atas kasur.

Risky mengetuk pintu kamar mandi.

"Sudah selesai?" Tanya risky.

"Belum" Jawab Mala.

"Oke jangan lama takut masuk angin"

"Iya"

Risky pergi berjalan-jalan mengelilingi apartemen Mala sambil melihat-lihat koleksi Lego mala hingga ia menemukan tumpukan kardus Lego yang sepertinya itu sudah tidak ada isinya.

"Kok ringan banget?" Pikir risky sambil menggoyang-goyangkan kardus itu yang lumayan besar, karena kardus itu terbalut plastik bening semacam ketika kita membeli buku baru.

"Udah di rakit atau masih ada si?" Gumam risky lagi sambil mengambil beberapa kardus lainnya dari yang kecil sampai yang besar.

Hingga tak sengaja risky melihat tumpukan kardus lainnya, namun bedanya kardus-kardus itu berdiri dan terpajang rapih.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang