Selagi menunggu Pavel membeli makanan, dapa, risky, dan Joon mengobrol-ngobrol atau lebih tepatnya risky dan Joon saja.
"Siapa nama uncle tadi?" Tanya joon
"Pavel" Jawab risky
"Papel?"
"Pavel"
"Eungh mengapa susah sekali namanya pah?"
"Baiklah Ade ingin memanggilnya apa?"
"Eumm uncle apel"
"Mengapa apel?" Tanya dapa yang tadinya mendengarkan ikut bergabung.
"Karena muka uncle seperti apel" Jawab Joon.
"Bener si" Ucap dapa setuju dengan Joon.
Joon tiba-tiba menyuruh risky menundukkan kepalanya dan risky menurut.
Joon langsung membisikkan sesuatu ditelinga risky "kalau nama uncle yang bersama kita siapa pah?"
Setelah selesai risky langsung menjauhkan wajahnya lagi "Coba Ade tanya sana"
"Papah aja" Jawab Joon.
"Tanya sendiri dong" Suruh risky.
Joon sempat diam beberapa saat "yasudah tidak usah" Ucap Joon sambil menyilangkan tangannya dan juga mengalihkan wajahnya.
"Mengapa Ade cepat sekali menyerah hmm?"
"Karena Ade tidak perlu mengetahui nama uncle bersama kita, Ade bisa memanggilnya uncle nanas"
"Mengapa nanas?"
"Apakah papah tidak melihat wajah uncle itu seperti nanas?"
"Tidak"
"Ish papah tidak seru!" Seru Joon kembali ngambek dengan risky.
Risky memeluk Joon lalu mencium telinga Joon dan juga pipinya dengan gemas "anak papah gemes banget si" Ucap risky setelahnya.
Tak lama Pavel kembali membawa nomor meja dan juga satu piring.
"Mana pesanannya?" Tanya dapa.
"Itu gw lagi mesen, ini kebab dulu pesanan Joon" Ucap Pavel memberikan piring berisikan kebab ke Joon.
Joon menerimanya dengan senang hati "terimakasih uncle" Ucap Joon.
"Sama-sama" Balas Pavel.
"Kenapa punya kita lama?" Tanya dapa.
"Ya karena ngantri" Jawab Pavel.
"Kebab juga ngantri tapi kok cepet?"
"Soalnya aku nitip sama nomor antrian yang mau dilayani"
"Terserah ah" Ucap Dapa lalu mengalihkan tatapannya dari Pavel.
"Sayang..." Rayu Pavel tapi dapa tetep menolak.
"Pel tolong beliin air mineral dulu" pinta risky ke Pavel sambil memberikan uangnya.
"Yang di botol?" Tanya Pavel.
"Iya, yang sedeng aja" Jawab risky dan Pavel membalasnya dengan jempol tangan lalu segera pergi membeli air mineral.
"Uncle ingin ini?" Tanya Joon menawarkan dapa dengan makanannya.
"Uncle ga mau, Joon saja" Jawab dapa menolak.
"Tidak apa jika uncle menginginkannya, Joon bisa berbagi dengan uncle"
"Ga, untuk Joon saja, uncle akan menunggu pesanan uncle"
"Baiklah uncle" Akhir Joon.
Dapa merasa bingung lantaran Joon tidak memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Yang Berbeda
RandomBook3 Kisah seorang pria yang mengejar cintanya yang berawal bertemu di pasar dan untungnya dia mengingat nama orang yang dicintainya. Pria itu terus mencari informasi tentang orang yang dicintainya kepada sahabatnya yang ternyata orang yang dicint...