5

33 4 0
                                    

"astaghfirullah alladzim" Ucap risky yang baru saja membuka pintu.

"Aagghhh" Teriak Mala yang melihat ke dalam.

Pavel yang sedang membersihkan wajah dapa menengok begitu juga dengan dapa.

Memang posisi dapa membelakangi mereka dan Pavel yang sedang membersihkan wajah dapa memiringkan kepalanya membuat risky dan Mala berfikir mereka sedang berciuman.

"Aagghhh bestie gw" Teriak Mala berlari menghampiri dapa.

"Lo ga diapa-apain kan?" Tanya Mala mengecek seluruh tubuh dapa.

"Kenapa si?" Tanya Pavel bingung.

"Ga kok. Tadi gw ketumpahan makanan imo aja pas mau ngambil makanannya" Jelas Dapa.

Pavel membantu risky membawakan barang-barang yang baru saja risky dan Mala beli.

"Kenapa ga mandi?" Tanya Mala.

"Tadi gw ganti baju sama cuci rambut aja, eh ternyata di muka gw masih ada sisa makanan imo makannya tadi Pavel bantu bersihin" Jelas Dapa.

"Gw pikir lu lagi cipokan sama el"

"Heh! Filter itu kata-katanya" Tegur risky dari arah dapur yang tak jauh dari ruang tamu.

"Ya kan bener, gw mikirnya dapa sama El lagi cipokan. Orang kayak orang cipokan kok, lu aja pasti mikirnya gitu soalnya tadi lu istighfar" Balas Mala.

Risky, Dapa, dan Pavel yang mendengar hanya menghembuskan nafasnya. Mereka hanya berfikir, seperti ini kah sifat asli ketua kelas mereka?

"Seterah lu lah mal" Ucap Dapa.

"Terserah" koreksi Mala dan Pavel.

"Bodo suka-suka gw" Balas Dapa.

Setelahnya para suami, maksudnya risky dan Pavel merapihkan bahan masakan, menyusunnya di rak dan membersihkan tempat-tempat yang nanti akan mereka pakai untuk membuat kue.

Sedangkan Mala dan Dapa asik Netflix-an di ruang tamu membiarkan risky dan Pavel.

Terdengar suara umpatan dan makian dari Mala dan dapa karena film yang mereka tonton berhubungan dengan pembunuhan.

"Lu suka sama dapa?" Tanya risky tiba-tiba ke Pavel.

"Kenapa? Mau diembat juga?" Tanya balik Pavel.

"Gw nanya, lu tinggal jawab iya or ga" Jawab risky.

"Lu inget nama yang sering gw ceritain ke lu?" Tanya Pavel dan risky mengangguk.

"Nah itu dia" lanjut Pavel.

"Hey!" Risky langsung menatap wajah Pavel untuk memastikan kembali.

"Ya? Inget nama aslinya" Ucap Pavel hal itu membuat risky menyipitkan matanya.

Selesai dengan tugas mereka risky dan Pavel menghampiri Mala dan dapa untuk bergabung menonton.

Posisinya Mala-dapa-pavel-risky.

"Ih jangan disitu semua, satu sini" Pinta Mala menepuk sebelahnya yang kosong.

Saat ingin bangun Pavel menyenggol perut risky menggunakan siku membuat risky menoleh lalu bangkit duduk disamping Mala.

~•••~

Waktu makan malam sudah tiba, Mala dan dapa bertugas menyiapkan makanan sedangkan risky dan Pavel yang membersihkan bekas makan dan masak mereka lalu mencucinya.

Mala membuka kulkas dapa dan melihat ada makanan favoritnya "wah, boleh dimasak ga dap?" Tanya Mala.

"Terserah selagi lu bawa obatnya" Jawab dapa.

Langkah Yang Berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang