⁴³ official

17 1 0
                                        

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

abar yang sudah berpenampilan rapi dan wangi keluar dari kamar nya lalu berjalan menuju ruang tamu.

abar berjalan mendekat kearah maya dan sena yang sedang menonton tv "mama" panggil abar, membuat maya melihat kearah abar yang berdiri di samping nya.

"abar mau kemana?" tanya maya, membuat abar berjongkok dengan memegang kedua tangan maya.

"abar boleh minta bunga matahari mama yang di vas bunga kecil itu ngga ma?" tanya abar, membuat maya dan sena mengerutkan dahi nya.

"bunga matahari tanaman atau bunga matahari hiasan?" tanya maya kepada abar "bunga matahari tanaman ma, yang waktu itu mama tanem bareng abar" jawab abar.

"oohhh yang waktu itu biji nya dari kamu?" tanya maya, membuat abar menganggukkan kepala nya.

waktu pertama kali abar mengantar avia pulang, abar membawa biji bunga matahari yang sudah kering dari rumah avia, lalu abar mengajak maya untuk menanam nya ketika di rumah.

"emang uda tumbuh?" tanya maya, membuat abar kembali menganggukkan kepala nya.

"mau buat apa emang?" tanya sena, membuat abar merotasikan mata nya "kebiasaan banget sih lo, kepo" jawab abar, membuat sena mengerutkan dahi nya.

"tinggal jawab apa susah nya sih?" ujar sena lalu ikut merotasikan mata nya.

"boleh kan ma?" tanya abar kepada maya "emang mau buat apa? mau kamu bawa kemana?" tanya maya dengan mengelus rambut abar.

"rahasia" jawab abar, membuat maya mengerutkan dahi nya "mau kamu jual ya?" tanya maya, membuat abar menggelengkan kepala nya

"ngga ma, uda deh pokoknya abar minta satu vas bunga matahari nya ya" jawab abar lalu mengulurkan tangan kepada maya.

"abar pergi bentar ya ma" ujar abar "bunga matahari nya mau kamu bawa pergi? mau di bawa kemana bar?" ucap maya dengan menerima uluran tangan abar.

"r-a-h-a-s-i-a" jawab abar lalu berlari keluar rumah, membuat maya dan sena menggelengkan kepala melihat nya.

"abar uda gede banget ya na, padahal waktu itu masih tukang nangis dia" ujar maya dengan tersenyum tipis.

"sekarang juga masih tukang nangis kalo di takutin sama hantu" ucap sena dengan tertawa, membuat maya menganggukkan kepala nya ikut tertawa.

maya melihat kearah foto keluarga yang di bingkai besar dan dipajang di dinding ruang tamu, abar, sena, maya dan abun, ayah nya abar dan sena.

maya tersenyum melihat foto keluarga tersebut, maya sangat rindu dengan suami nya yang sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu.

ayah abar dan sena meninggal karena menderita penyakit kanker otak yang sudah sangat parah.

'mama kangen sama ayah' ucap maya dalam hati dengan meteskan air mata nya 'sekarang abar uda SMA dan sena uda kuliah, mereka baik dan sayang banget sama mama' ujar maya dengan mengusap air mata nya.

𝐀𝐁𝐀𝐑 𝐀𝐋𝐄𝐊𝐀𝐋𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang