¹² marah (?)

22 2 0
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

ketika jam istirahat, avia menemani pute ke toilet "gue lama banget ya?" tanya pute kepada avia "ngga kok" jawab avia dengan menggelengkan kepala nya.

avia dan pute berjalan menuju kelas mereka "eh itu damas ngga sih put?" ujar avia menunjuk damas yang berdiri di depan pintu kelas mereka.

pute menganggukkan kepala nya, lalu berlari kearah damas dan meninggalkan avia yang berjalan sendiri di belakang "kamu uda di sini dari tadi?" tanya pute kepada damas.

"baru aja" jawab damas dengan mengelus rambut pute "aku bawa bekal loh, kita makan bekal nya di kantin yuk" ajak pute kepada damas.

"ayoo sayang" ujar damas dengan menganggukkan kepala nya "aku ambil bekal nya bentar ya" ucap pute berjalan masuk ke dalam kelas nya.

avia hanya melirik damas yang berdiri di depan pintu, lalu berjalan masuk ke dalam kelas nya.

"avia, maap ya gue ninggalin lo tadi" ujar pute merasa tidak enak kepada avia karena meninggalkan avia dan berlari menemui damas.

"gapapa" ujar avia dengan tersenyum tipis, membuat pute ikut tersenyum "beneran gapapa kan?" tanya pute memastikan "iya pute beneran" jawab avia.

"yauda deh, gue mau makan bekal di kantin bareng pacar tercinta" ujar pute, lalu berlari keluar kelas dengan membawa bekal nya.

avia mengeluarkan donat nya dari laci meja nya, lalu melihat abar dan thala yang berada di belakang nya sedang bermain game bilyard di handphone masing masing.

"abar, thala kalian mau donat ngga?" tanya avia yang tidak di tanggapi apapun dengan abar, dan hanya di lirik sekilas dengan thala.

avia mengerutkan dahi nya, mengapa abar tidak menjawab pertanyaan nya, bahkan tidak melihat nya sama sekali.

avia baru sadar, sejak pagi sampai dengan jam istirahat ini, abar tidak mengajak nya berbicara atau mengganggu nya seperti biasa.

"ngga mau ya bar? tha?" tanya avia kembali "makasih" ucap thala tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar handphone.

"lo mau tha?" tanya avia, membuat thala menganggukkan kepala nya pelan "nanti" ucap thala tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar handphone.

mendengar ucapan thala, membuat avia menganggukkan kepala nya, lalu berbalik badan menghadap ke depan.

ternyata thala sangat malas berbicara, terbukti dari ucapan nya yang selalu singkat, padat, dan tidak terlalu jelas.

avia tidak mempermasalahkan itu, avia masih berpikir mengapa abar bersikap diam seperti ini kepada nya.

avia menggelengkan kepala nya pelan, untuk berhenti bertanya kepada diri nya, tentang abar yang mendiamkan nya seperti ini.

avia mengambil novel yang di bawa nya ke sekolah, untuk di baca ketika sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar di kelas.

𝘼𝘽𝘼𝙍 𝘼𝙇𝙀𝙆𝘼𝙇𝙀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang