Semua akan terungkap pada waktunya.
~SPOILER~
" Foto apaan? " Bingung Arga
" Gak usah sok gak tau lo bangsat " teriak Rendi
Bugh..
Rendi memukul rahang Arga cukup keras, membuat Arga sedikit oleng kesamping.
" Ren tenang dulu ren " Rangga menahan Re...
Sore hari pulang sekolah di rumah rehan dan Rendi sudah ada Rangga dan dastin, mereka diskusi membahas hilangnya kedua sahabat mereka.
Ini hari kedua Kevin dan Arga belum di temukan, mereka tidak berani melapor ke polisi karena takut terjadi sesuatu pada sahabatnya.
Tidak juga melapor kepada orang tua mereka, karena orang tua mereka masih berada di luar negri untuk keperluan bisnis. Jadi mereka berenam hanya tinggal di rumah sendiri bersama pelayan" mereka.
" Gimana re? Lo ada rencana lanjutan? " Tanya Rendi
" Belum ada ren, gue masih bingung dengan semua ini, gak ada jejak sama sekali " rehan memijat pelipisnya karena merasa pusing.
" Mau kita lacak pun juga gak ada yang bisa, cuma Kevin yang bisa lacak lokasi, lah ini malah tu anak yang hilang " dastin merasa pusing
" Coba kali ini kita cek ke rumah Arga, siapa tau ada petunjuk disana " perintah rehan langsung di anggukin yang lain.
Mereka bergerak menuju rumah Arga saat itu juga, mulai dari ruang tamu sampai kamar Arga mereka periksa.
" Dastin sama Rangga cek ruang tamu, gue sama Rendi cek kamarnya" tutur rehan
" Oke "
Rangga dan dastin mulai mencari-cari sesuatu yang dapat di buat petunjuk terakhir kali Arga di rumah. Di sisi lain, rehan dan Rendi mengecek kamar Arga.
Sekitar 30 menit mencari, merek kini berkumpul di ruang tamu.
" Apa yang kalian dapat? " Tanya Rendi
" Gue cuma nemuin jaket Arga doang, kayaknya ini yang terakhir kali dia pake " Rangga mengulurkan sebuah jaket kulit hitam.
" Kalau kalian nemuin apa? " Tanya dastin.
" Kita gak nemuin apa-apa sama sekali, gak ada petunjuk disana " rehan mulai merebahkan tubuhnya di lantai berbalut karpet.
" Kita harus gimana buat cari mereka " ucap rehan sedikit pasrah
" Jangan nyerah dulu re, pasti ada jalan kok " rendi menepuk pundak kakaknya
" Iya re, kita pasti bisa nemuin mereka secepatnya"
Rehan, Rangga, dan dastin pun ikut merebahkan diri di lantai. Memikirkan bagaimana caranya menemukan Kevin dan Arga.
Di tengah kesibukan mereka melamun, seorang pelayan di rumah Arga mengantarkan sebuah surat ke mereka.
Dengan cepat Rendi menerima surat itu dan membukanya, setelah membuka surat itu, mereka langsung bergerak pergi dari sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Sekitar menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit mereka sampai di sebuah gedung tua di tengah hutan.
Mereka masuk ke dalam, tak ada penerangan sama sekali. Di sana gelap sangat gelap, hanya ada satu ruangan yang terlihat sedikit ada penerangannya.
Mereka menghampiri ruangan tersebut dengan cara mengendap-endap, berhati-hati takutnya ada yang menyerang secara tiba-tiba.
Saat rehan membuka pintu ruangan tersebut, betapa terkejutnya ia melihat pandangan di depan matanya. Semua pun dibuat melotot melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ar bangun Ar " rehan mengguncang-ngguncang tubuh Arga
" Anj*ng siapa yang lakuin ini sama lo Ar " kesal Rendi
" Dimana Kevin? " Tanya Rangga
" Kita cari dulu ngga " ajak dastin yang langsung di ikuti Rangga pergi dari sana mencari Kevin
" Ren bantuin gue mapah tubuh Arga " rehan
" Oke re "
Rehan dan Rendi memapah tubuh Arga keluar dari sana, menunggu Rangga dan dastin keluar terlebih dulu.
Tak menunggu lama, Rangga dan dastin keluar namun tidak bersama Kevin.
" Mana Kevin? " Tanya Rendi
" Kita cari di seluruh ruangan gedung ini, gak ada ren " jawab rangga sedikit ngos-ngosan.
" Kalau gitu kita bawa Arga ke rumah sakit dulu cepat " tegas rehan
Mereka mencari taxi lalu membawa Arga kerumah sakit, dengan di temani rehan di dalam taxi, Rangga bersama dastin, sedangkan Rendi mengendarai motor rehan.
Semua berlari menyusuri lobi membawa Arga ke ruangan IGD dan mendapatkan penanganan medis. Mereka hanya bisa menunggu dan berdoa agar Arga tidak kenapa-napa.