Happy reading
*
*
*Rehan, dastin, Kevin dan Arga sedang diskusi mencari jalan keluar dari semua teror ini, mereka belum bisa menemukan keberadaan Rendi.
Dirumah rehan tepat di teras belakang mereka berkumpul.
" Lo ada ide re? " Tanya dastin
" Belum ada tin, gue gak bisa mikir kalau keadaannya kayak gini " frustasi rehan
" Vin coba lo lacak nomor rendi, terakhir kali gue sama dia, dia bawa ponselnya " tutur rehan
" Oke gue coba dulu " Kevin menggunakan laptop rehan untuk melacak nomor rendi.
" Gimana Vin? " Tanya rehan
" Shit, nomornya gak aktif re, lowbet kali ponselnya "
" Anjing " umpat rehan kesal
" Gue udah otomatisin di ponsel gue, kalau nomor rendi aktif bisa lngsung muncul notif nya " lanjut kevin
Prang...
" Weh suara apa tuh? " Ucap dastin kaget
" Dari arah toilet " ucap Arga langsung berdiri dan menuju ke sumber suara, diikuti yang lain
" Surat re " dastin menyodorkan sebuah kertas yang ada di sana, rehan segera membukanya.
" ANJING " umpat rehan membuat yang lain kaget.
" Pilih nyawanya yang ilang, atau tangannya yang ilang? "
Begitu kira-kira isi surat tersebut, mereka semua di Sumut smosi yang memuncak, bagaimana bisa peneror itu mempermainkan sebuah nyawa.
" Bangsat bisa-bisa tu peneror " kesal dastin
" Rangga pasti tau semuanya " ucap kevin
" Maksud lo apa sih Vin langsung nyalahin Rangga gitu " ucap Arga
" Kalau bukan dia, siapa lagi Ar? " Ucap kevin
" Bukan karena hal kemarin, lo bisa salahin dia tanpa bukti " ucap Arga sedikit berteriak
" Lo kenapa sih Ar? Lo mau mihak dia karena waktu itu cuma dia yang percaya sama lo? " Rehan
" Jangan terkecoh sama kebaikannya waktu itu Ar, bisa jadi itu semua sudah direncanakan agar lo bisa selalu mihak sama dia " saut dastin
" Bener Ar, jangan terkecoh sama actingnya. " Kevin
" LO SEMUA GAK NGERTI BANGSAT " bentak Arga
" Segitunya lo belain dia Ar? Lo gak mikirin kita yang udah di teror? " Tanya rehan
" Gak gitu re " Arga
" Udahlah Ar, kalau lo gak mau ikut kita, mending lo pergi " rehan
" Fine gue gak akan ikut campur sama lo semua " Arga hendak pergi, namun sebuah notif menghentikan langkahnya.
Ting...
" Ponsel Rendi aktif re " ucap kevin seraya membuka ponselnya.
" Posisi terkini ada di dekat sungai taman armada "
" Kita kesana sekarang " rehan bergegas pergi di ikuti dastin dan Kevin.
Arga hanya menatap kepergian para sahabatnya itu, ia bingung harus ikut serta atau diam saja. Setelah berpikir cukup lama, ia memutuskan untuk mengikuti temannya.
***
R
angga saat ini berada di sebuah taman yang cukup sepi, ia sendiri merenung melamun. Tak ada orang yang menemaninya untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
RandomSemua akan terungkap pada waktunya. ~SPOILER~ " Foto apaan? " Bingung Arga " Gak usah sok gak tau lo bangsat " teriak Rendi Bugh.. Rendi memukul rahang Arga cukup keras, membuat Arga sedikit oleng kesamping. " Ren tenang dulu ren " Rangga menahan Re...