Happy reading
*
*
*Sepulang sekolah, Rangga dan Arga mampir di sebuah taman yang cukup sepi, awan sore itu terlihat sedikit mendung, semilir angin mengguncang pepohonan disana.
Rangga dan Arga duduk di pinggir danau yang ada di taman bagian belakang.
" Ngapain lo ikutin gue " ucap rangga datar dengan arah mata lurus ke depan
" Gue percaya sama lo ngga " ucap Arga duduk di samping Rangga
" Jangan percaya sama gue Ar, semua orang tau kali kalau gue pelakunya "
" Ngga..gue yakin lo gak akan pernah lakuin semua itu "
" Kenapa lo seyakin itu sama gue? Buktinya mengarah ke gue di depan mata lo sendiri "
" Waktu itu bukti juga mengarah ke gue di depan mata lo ngga, tapi apa yang lo lakuin? Lo masih percaya sama gue, lo bantuin gue, bahkan lo bela gue mati-matian di depan semuanya "
" Kalau lo bisa lakuin itu buat gue, kenapa gue enggak " lanjut Arga
" Gue gak mau lo kecewa dengan keputusan lo di pihak gue Ar "
" Kenapa gue harus kecewa ngga? Gue yakin 100% lo gak salah, kita cari bukti sama-sama "
" Gak perlu Ar, sekarang yang lebih penting adalah nyawa Rendi, kita harus secepatnya nemuin dia supaya rehan gak terus-terusan khawatir "
" Gue tau gimana khawatirnya dan serapuh apa rehan saat Rendi celaka, gue gak bisa liat temen gue kayak gitu Ar, lo mau bantuin gue kan? "
" Ngga...disaat semua orang nyalahin lo, lo bahkan sempat-sempatnya masih mikirin mereka? "
" Ar...mereka sahabat-sahabat gue, dan akan selalu menjadi sahabat gue gimanapun keadaannya "
" Gue salut sama lo ngga, gue bakal bantuin lo sebisa gue " Arga menepuk pundak Rangga
" Ngga..." Panggil Arga
" Kenapa Ar? "
" Lo masih nganggep gue sahabat lo kan? "
" Pertanyaan yang konyol tau gak, ya jelas lah, cuma lo yang sekarang ada buat gue "
" Lo mau jujur sama gue? "
" Jujur soal apa? "
" Soal yang akhir-akhir ini lo suka pergi gak bilang-bilang, ngomong sama gue ada apa ngga? "
" Tapi lo harus janji jangan ngomongin ini sama yang lain "
" Iya gue janji "
" Sebenarnya....."
Flashback on
Rangga sedang mengendarai motornya sendiri, menikmati angin yang berhembus begitu sejuknya, bersantai dan bernyanyi tanpa irama.
Ia berhenti di sebuah toko buku, disana ia melihat-lihat buku yang hendak di belinya, saat sudah menemukan yang ia cari, ia kemudian keluar dari toko tersebut.
Namun ketika diluar toko....
Bugh...
Sebuah balok memukul belakang lehernya, membuat ia sedikit tersungkur.
" Anjing " umpatnya
Saat ia menoleh ke belakang, ia tidak mendapati siapapun disana, hanya menemukan sebuah surat tergeletak di dekatnya, lalu ia membukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
AcakSemua akan terungkap pada waktunya. ~SPOILER~ " Foto apaan? " Bingung Arga " Gak usah sok gak tau lo bangsat " teriak Rendi Bugh.. Rendi memukul rahang Arga cukup keras, membuat Arga sedikit oleng kesamping. " Ren tenang dulu ren " Rangga menahan Re...