~12~

4 2 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Melihat rehan ambruk di depan pintu, membuat Rendi dan yang lain panik juga kaget, Rendi dan Arga segera memapah tubuh rehan untuk masuk.

Membaringkannya di sofa rumah Rangga

" Re bangun re lo kenapa " Arga mengguncang tubuh rehan

" Bang bangun bang " ucap Rendi panik

" Anjing...semua ini pasti ulah peneror itu " ucap kevin

" Bangke tu orang makin lama ngelunjak" Rangga

" Bangsat gak akan gue biarin dia lolos begitu saja " marah Rendi

" Gue nemuin ini " ucap Arga seraya menggenggam sobekan kertas yang ia temukan di saku rehan

" Apa tulisannya Ar? " Tanya dastin

" Ini masih awal dari semuanya, sebelum kalian benar-benar masuk dalam permainan gue, gimana pemanasannya? Seru kan? Gue adil kok buat kalian semua kesakitan di awalnya, iya kan? Hahahaha "

" BAJINGAN " Murka Rendi

" Sial dia gak main-main, kita harus berhati-hati" Kevin

" Ada yang janggal " ucap Arga

" Apanya Ar? " Tanya dastin

" Kita berlima hampir mati gara-gara ulah si peneror, tapi cuma lo yang dibuat tidak begitu menderita, cuma di buat kritis lalu sembuh. Bahkan disaat semua dapat ancaman, cuma lo yang dapat " ucap Rendi mendekati dastin

" Maksud lo apa ren? Lo nuduh gue sekongkol sama mereka? " Ucap dastin

" Ren...kita gak bisa saling tuduh gini dong, kita semua dapat teror juga kali " ucap rangga

" Arrghhh gue gak bisa mikir jernih kali ini, pusing gue " ucap Rendi frustasi lalu pergi dari sana.

" Anjirr tu anak, abangnya sekarat malah bertingkah kayak anak kecil " kesal Rangga

" Kayak gak tau sifat Rendi aja lo pada, lo semua tau kan, otaknya gak di pake kalau lagi emosi " ucap Arga datar

" Mending sekarang kita bangunin rehan dulu " ucap kevin

Rangga dan dastin mengambil air dan handuk untuk mengompres luka lebam rehan, juga untuk memercikkan di wajahnya, siapa tau dengan cara itu rehan bisa bangun

" Sstt...arrhh.." ringis rehan

" Re lo udah sadar " kevin

" Syukur deh lo udah sadar " Arga

" Dimana Rendi? Kok gak sama kalian? " Tanya rehan bingung

" Dia gak kenapa-napa kan? " Lanjutnya

" Tenang re, dia baik-baik aja kok, cuma pergi sebentar nenangin diri " jawab dastin

" Iya re tadi dia panik banget dengan keadaan lo, jadi emosi tu anak, bahkan sempat nuduh dastin tadi " Rangga

" Sorry atas kelakuan Rendi ya gays " rehan

" Lo gak salah re, kenapa lo yang minta maaf " Kevin

" Dia kalau emosi gak bisa mikir dewasa, gue ngerasa bersalah kalau dia buat masalah sama lo pada "

" Santai kali re, kita semua ngerti sifat Rendi, gak usah di ambil pusing. Mending Lo istirahat dulu " Arga

" Masalah Rendi biar kita yang nenangin re, lo istirahat aja " Kevin

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang