~16~

3 2 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Rangga, dastin, Kevin saat ini sedang berada di alfam*rt terdekat, menikmati minuman soda yang mereka beli.

" Rasanya gue kayak udah beristri njirr " ucap rangga

" Weh maksud lo? " Kaget dastin

" Kita masih sekolah aja udah di suruh ngurus perusahaan bokap, kan rasanya kayak udah berumah tangga gitu "

" Yaelah ngga, pebisnis terkenal yang belum nikah juga banyak kali " saut Kevin

" Iya gue tau, tapi rasanya kayak gue udah nafkahin keluarga gue anjay " Rangga

" Pikiran lo ketinggian ngga, gue mau ngingetin kalau jatuhnya sakit banget " ucap dastin

" Bambang lo, segitunya " Rangga

" Sorry ya, nama gue dastin febriyan, no Bambang "

" Serah gue lah "

" Eh gays " panggil Rangga

" Apaan? " Jawab kevin dan dastin

" Gue mau kita semua tetap jadi temen kayak gini sampe kakek nenek ya " ucap rangga

" Lah kenapa lo tiba-tiba ngomong gitu njirr, ya udah pasti kalau itu mah " ucap dastin

" Iya ngga, kita semua bakal tetap kayak gini sampe ajal menjemput kok, Sans brow " Kevin

" Syukur deh kalau lo berdua sepemikiran sama gue "

" Yaudah cabut yuk, dah ngantuk gue " ucap dastin

" Iya gue juga udah ngantuk " Kevin.

" Kalian duluan aja deh, gue ada urusan bentar " ucap rangga

" Urusan apaan? "

" Ada lah, Lo berdua duluan aja gak papa "

" Yakin lo? "

" Iya yakin udah sana "

" Oke deh kita balik dulu "

" Yoi "

***

Kediaman keluarga baskara.

" Iya pa rehan bakal urus semuanya dengan baik, papa tenang aja " ucap rehan seraya mendekatkan ponselnya ke telinga.

"....."

" Siap pa, rehan mengerti, kalau gitu rehan tutup telponnya ya pa "

"......"

" Selamat malam pa "

Tut

Setelah mematikan telepon, rehan merebahkan dirinya di kasur menatap langit-langit kamarnya.

Ini semua membuatnya sedikit lelah, harus mengurus bisnis yang bisa di bilang bukan sembarang bisnis, di tambah lagi teror yang selama ini menghantuinya.

Tok tok tok ....

" Masuk " ucap rehan masih dalam posisi yang sama

Ceklek...

" Bang " panggil Rendi

" Hmm" jawab rehan seraya menutup matanya

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang