~04~

8 3 0
                                    

Happy reading

*
*
*

Sesampainya di tempat yang di tuju mereka, mereka mencari-cari keberadaan Rendi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di tempat yang di tuju mereka, mereka mencari-cari keberadaan Rendi. Berkeliling menyusuri tempat dimana lokasi terakhir Rendi.

Mereka berpencar terbagi 3 tim, Rangga dengan dastin, Arga dengan kevin, sedangkan rehan sendiri. Setelah kurang lebih 30 menit mereka mencari, kini mereka berkumpul lagi di titik awal pertemuan.

Hari mulai gelap, namun belum ada tanda-tanda Rendi di temukan.

" Gimana nih? Makin lama makin gelap ni tempat, lebih susah kita mencarinya " tutur dastin

" Kita cari sampai ketemu, jangan pulang sebelum nemuin Rendi " ucap rehan gelisah

" Kita berhenti sebentar istirahat, sambil memikirkan tindakan selanjutnya " ucap kevin

" Iya bener, gue setuju sama Kevin, kalau kita terlalu over power di awal, takutnya kita kehabisan tenaga di akhir " ucap rangga

Mereka semua berhenti sejenak sambil memikirkan tindakan selanjutnya, merenung dengan pikiran masing-masing.

" Ada satu tempat yang belum kita cari " ucap Arga tiba-tiba

" Dimana? "

" Arah sana " tunjuk Arga ke arah belakang rehan

" Kita cek " dengan sigap mereka langsung berlari menuju arah yang di tunjuk Arga.

Mereka terus mencari dengan memanggil-manggil nama Rendi, ponselnya mati tidak bisa dihubungi, bahkan nomornya yang tadi di lacak kini sudah tidak bisa lagi.

" Rendi Lo dimana "

" Buset ni anak ngumpet apa gimana dah " gerutu Rangga

" Cari aja gak usah bacod doang lo"

" Ini juga nyari kali tin "

" RENDII...." Teriak rehan panik membuat para temannya menghampirinya.

Mereka semua dibuat panik dan melotot ketika menemukan Rendi dalam keadaan tangan di ikat di belakang, mulut di sumpal kain, serta banyaknya luka di tubuh dan wajahnya, sudah tak sadarkan diri.

Dengan cepat Arga membuka tali yang mengikat tangannya, rehan membuka kain penyumpalnya. Rehan dan Arga memapah tubuh Rendi menuju ke motor mereka.

" Gue akan bawa kerumah sakit sekarang juga, kalian bantu gue buat ngikat tubuh Rendi ke tubuh gue " perintah rehan yang langsung di anggukin para temannya.

Mereka semua bergegas menuju rumah sakit terdekat, setelah 30 menit berkendara akhirnya mereka sampai.

Rehan berteriak memanggil suster yang berjaga untuk segera menangani adiknya itu.

" SUSTERR..."

" Bawa ke ruang IGD langsung " ucap salah satu perawat

Rendi di tangani dokter secepatnya, mereka semua menunggu di luar ruangan dengan keadaan cemas dan gelisah.

Pikiran mereka kalang kabut bingung apa yang terjadi, hanya Rendi yang bisa menjawabnya.

" Aarrgghhh...sial siapa yang lakuin semua ini " kesal rehan mengacak-ngacak rambutnya.

" Tenang re, Rendi sedang dalam penanganan, setelah keadaannya lumayan baik, kita selidiki semua ini " Arga

" Apa ini semua termasuk ketakutan lo selama ini Ar? " Tanya rehan

" Kita belum bisa tau pasti re, kita tunggu Rendi siuman dulu "

Setelah mendapatkan penanganan darurat, kini Rendi sudah di pindahkan ke ruang rawat VIP. Kata dokter lukanya tidak terlalu serius, hanya saja butuh waktu untuk istirahat untuk memulihkan keadaannya.

" Bilang sama gue siapa yang lakuin ini sama lo ren " ucap rehan duduk di samping ranjang adiknya.

" Udah satu jam lo belum bangun-bangun ren, kita nungguin lama nih " gerutu Rangga

" Sabar dulu kali ngga, dia juga butuh waktu buat siuman " ucap kevin

" Lo semua kalau mau istirahat pulang aja gak papa, gue yang akan nemenin Rendi di sini " ucap rehan

" Kita bakal nemenin lo disini re, kita gak bisa tenang kalau temen kita dalam keadaan kayak gini " ucap kevin menepuk pundak rehan

" Iya re, kita bakal di sini nemenin lo " Arga

" Thanks semua, gue bakal ngerepotin lo pada jadinya " rehan

" Lo ngomong apaan sih re, kita itu temen bahkan sahabat, bisa di bilang keluarga juga kan, gak usah bilang gitu kali, kayak sama siapa aja " dastin

" Yoi, kita brother forever " Rangga

" Hahaha bisa aja lo "

***

Setelah 3 hari di rawat di rumah sakit, kini Rendi sudah beraktivitas seperti biasa. Ini hari pertamanya sekolah setelah 3 hari izin.

Saat Rendi siuman, ia mengatakan bahwa yang melakukan semua yang terjadi dengannya itu di lakukan oleh orang yang tidak ia kenal.

" Lo yakin mau berangkat sekolah? " Tanya rehan

" Gue yakin, lagian gue juga udah gak papa kok, santai aja " jawab Rendi menepuk bahu sang kakak

" Oke deh jaga diri lo jangan banyak tingkah "

" Yaelah re, santai kali gue bukan anak kecil "

" Yaudah buru berangkat, jangan telat hari ini "

" Siap Abang rehan yang tampan " ejek Rendi

***

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang