Chapter 25

1.8K 220 35
                                    

Tidak ada pembicaraan lagi setelah Sasuke menyatakan keseriusannya itu dan langsung mengambil kesimpulan tanpa mendengar kata-kata lanjutan dari mulut Sakura.

Mereka terdiam dalam keheningan beberapa menit, hingga akhirnya Sasuke menyerah dan memilih masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Sakura. Wanita itu dibuat kebingungan dan sedikit kesal dengan sikap Sasuke yang bertindak seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.

Dan kejadian itu berlanjut hingga keesokan harinya. Dimana Sakura yang sedang membuat kopi, di meja sudah ada sarapan yang tersedia untuknya dan Sasuke. Ia cukup tahu diri untuk membuatkan Sasuke sarapan, karena secara tidak langsung ia hanya menumpang di rumah mantan suaminya ini.

"Sasuke" panggilnya pada Sasuke yang baru saja masuk ke dapur dan pergi ke kulkas mengambil air dingin.

"Hn"

"Kau sibuk?"

"Hn, aku pergi dulu" dia hanya mengatakan empat kata tersebut lalu pergi begitu saja, meninggalkan rasa sesak dan tanda tanya pada diri Sakura. Kenapa ini? Harusnya ia tidak perlu merasa kesal.

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam harinya Sakura kembali memasak makanan lebih untuknya dan Sasuke. Ia pikir mereka butuh bicara saat makan malam tiba, ia ingin mendengarkan langsung maksud Sasuke tentang kejadian semalam, jika memang ada hal yang tidak perlu diselesaikan dengan baik ya ia juga harus keluar dari rumah ini, ia tidak berhak lebih selain anak dalam kandungannya ini.

Sambil memasak, ia sesekali mengelus perutnya dan berbicara dengan bayinya, seolah bayinya bisa mengerti maksud curhatannya, ia tersenyum paling tidak akan ada orang yang selalu di dekatnya dan selalu menjadi tempatnya bercerita suatu saat nanti.

"Sayang, meski ke depannya tidak sesuai dengan keinginanmu jangan pernah marah pada keadaan, mama yakin kau pasti kuat dan hebat" gumamnya tanpa sadar. Meski tersenyum tapi perasaannya masih merasa belum terima jika nanti anaknya tidak mempunyai keluarga lengkap yang benar-benar keluarga.

"Aku pulang"

Tersentak, Sakura menoleh cepat pada Sasuke yang sama seperti pagi tadi, pergi ke kulkas dan mengambil air dingin.

"Kau belum makan?"

"Sudah" jawab Sasuke singkat, sesudah meminum air dingin tersebut. Ia melangkah pergi begitu saja tanpa suara.

Sakura semakin dibuat kebingungan dengan apa yang terjadi diantara mereka berdua. Apakah karena kejadian semalam?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Rintikan hujan yang jatuh dari langit menjadi tontonan Sasuke di pagi hari itu. Akhir pekan yang menghambat semua orang untuk melakukan liburan atau sekedar jogging keliling perumahan.

Meski begitu ia memang tidak ada niatan untuk melakukan kegiatan hari ini, ia hanya ingin menghabiskan waktu di rumah, lebih tepatnya bersama Sakura. Tapi semenjak pernyataannya beberapa hari lalu, suasana di antara mereka cukup canggung. Lebih ke dirinya yang berusaha menjaga jarak dari Sakura, ia berusaha untuk tidak bersikap tamak dengan memaksakan semuanya sesuai kehendak.

The Arrogant Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang