Chapter 27

1.8K 216 30
                                    

"Perkiraanku tidak pernah salah. Aku sudah menduga dari awal jika wanita itu memang kau"

Baik Matsuri maupun Sakura menoleh serentak pada asal suara yang berada tepat di belakang tempat duduk mereka. Pria itu, pria yang menjadi pembahasan mereka, ternyata sudah sedari tadi berada disitu dan mendengar pembicaraan mereka, hanya saja dia menggunakan sweter hingga membuat mereka berdua tidak menyadarinya.

Mereka terkejut, kenapa bisa bertepatan sekali dengan Gaara yang berada disini, pikir Sakura. Segera dia menoleh pada Sasuke namun merasa bingung ketika melihat wajah Sasuke yang biasa saja, ia mengernyit. "Sasuke-kun kenapa kau tidak terkejut melihat Gaara disini?"

"Sakura ayolah, ini bukan suatu kebetulan" ujar Sasuke santai, dia menyandarkan tubuhnya di sandaran sambil menyugar rambutnya ke belakang.

"Jangan bilang kau yang memanggil Gaara kesini?" Tanya Sakura. Ia merasa tidak enak hati pada Matsuri yang masih diam terkejut.

"Istriku pintar sekali" Sasuke mengulurkan tangannya sambil mengelus kepala pink Sakura dengan gemas. "Aku sangat penat dengan kesalahpahaman yang terjadi di antara kita bertiga, jadi saat aku melihat Matsuri tadi dengan cepat aku menghubungi Gaara, ya meskipun aku masih ingin memukul wajahnya" jelas Sasuke, sempat melirik pada Gaara yang menyeringai padanya.

"Sudah tidak usah bertengkar, lebih baik kalian selesaikan masalahnya saja" ucap Sakura.

Gaara mengangguk setuju, dan segera berjalan menuju tempat di samping Sasuke. Ia menduduki dirinya dengan mata terus menatap Matsuri yang masih tertunduk dalam.

"Jadi Matsuri bisa lanjutkan ceritamu" pinta Gaara.

Meski wajah pria itu terlihat kesal, tapi Sakura bisa menyadari tatapan khawatirnya. Siapa juga yang tidak khawatir wanita yang dicintainya ternyata mengandung anaknya tanpa sepengetahuannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud menyembunyikan semuanya darimu"

"Aku suruh lanjutkan bukan minta maaf" ucap Gaara kesal, bahkan memukul meja di hadapan mereka.

Membuat Sakura tersentak kaget, begitu juga Matsuri yang bahkan sudah menangis ketakutan.

"Tidak perlu marah-marah begitu pada Matsuri, lagipula salahmu sendiri tidak tahu siapa wanita yang kau tiduri" Sakura membela, ia sungguh tidak tega pada Matsuri yang menangis dalam diam.

"Sakura kau tidak paham"

"Jangan menggertak istriku Gaara, bersyukur kau sudah ku hubungi dan suruh datang kesini" ucap Sasuke yang sempat diam beberapa saat. Sepertinya pria itu menjadi sensitif jika menyangkut istrinya. Akan menjadi suami posesif istri tingkat dewa kalau begini ceritanya.

"Hm iya dasar sombong" dengus Gaara,  "Sakura maaf ya aku tidak bermaksud seperti itu..."

"Ya sudah tidak apa-apa. Tapi kau harus membawa Matsuri ke rumahmu dulu, dia kelihatannya masih terpukul karena kejadian di restoran tadi"

"Kau benar" Gaara berdiri dari duduknya, tangannya terulur dan memegang tangan Matsuri dengan lembut, seolah jika diremas kasar sedikit saja bisa melukainya, "kau ikut denganku lalu kita bicara, aku tidak akan memarahimu asalkan kau mengatakan semuanya tanpa ada yang kau sembunyikan"

Matsuri mengangguk patuh dan ikut beranjak dari duduknya. Sebelum pergi ia menatap Sakura dengan senyum tulus. "Terima kasih ya Sakura, kapan-kapan kita bertemu lagi"

"Kalian akan sering bertemu setelah ini" ucap Gaara, "ayo kita pergi"

Mereka berdua pun pergi dan menyisakan sepasang suami istri yang niatnya kesini akan makan malah menyatukan dua orang yang saling mencintai itu.

The Arrogant Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang