Bagian 2 Alam Dewa 1

146 6 0
                                    

Salju pertama turun dengan indah di dunia para dewa. Kelopak bunga plum berjatuhan dan menyatu dengan salju. Angin kencang berhembus menerbangkan kelopak bunga seperti hujan. Seorang pria berpakaian serba hitam, berambut putih. Berdiri di halaman dan mengulurkan tangan. Kepingan salju jatuh di telapak tangannya. Wajah tampan pemuda itu sedikit kemerahan karena terlalu lama berdiri di tengah cuaca yang sangat ekstrim.

Sudah seratus tahun ia tidak melihat pemandangan seperti ini. Selama seratus tahun itu juga ia di kurung di dalam penjara bawah tanah yang gelap dan suram.

Mahesa dan bawahan kepercayaan berdiri tidak jauh di belakang Nalendra dan berbisik pelan.

"Ryuu, apa dia benar-benar tidak bisa mengingat kenangan selama seribu tahu ke belakang?"

Bawahan berpakaian hitam yang bernama Ryuu menganggukkan kepala dan berkata dengan cepat.

"Benar. Ramuan Seribu Kenangan yang diracik oleh Gunung Lima Api sangat ampuh. Orang yang meminum ramuan tersebut akan melupakan ingatan yang dimilikinya selama seribu tahun kebelakang. Ingatan Tuan muda ketiga berhenti saat dia diturunkan dari Surga dan belum menjadi iblis. Dengan sedikit kekuatan modifikasi kenangan yang anda gunakan, hamba semakin yakin jika Tuan Nalendra sudah aman dan tidak menjadi ancaman lagi. "

Nalendra adalah Tuan muda ketiga anak istri sah dari mantan pemimpin Klan Maheswari. Ingatan dan kekuatan jahat Nalendra sebagai Raja Iblis telah di segel oleh Mahesa. Nalendra hanya mengingat jika dirinya adalah Tuan muda ketiga dari Klan Maheswari.

Mahesa menganggukkan kepala dan tersenyum puas,

"Bagus. Lagipula kenangan yang dimilikinya selama seribu tahun sangat menyakitkan dan tidak layak untuk diingat. "

Ryuu berkata.

"Benar Tuan muda kedua. Tapi apa ini akan berhasil?"

Mahesa menjawab.

"Yakinlah semua yang kita rencanakan akan berhasil. Kita sudah sampai sejauh ini dan tidak bisa kembali lagi. Jaring sudah di lempar kita harus menunggu dengan sabar agar ikan terperangkap. "

Ryuu menganggukkan kepala dan pergi meninggalkan Mahesa dengan sudut bibir terangkat.

Ketika Nalendra kembali ke Lembah Tujuh Dewa semua orang menentang dan menyuarakan ketidaksetujuan dengan terang-terangan. Tetapi, Mahesa menjamin Nalendra dengan nyawanya dan akan menjanjikan hukuman berat karena telah menyimpang dari ajaran dewa. Meski begitu hingga sekarang para dewa masih enggan memaafkan mereka karena kesalahan merekalah nama baik Klan Maheswari dipertaruhkan tetapi Nalendra tidak peduli dengan pandangan dan penilaian para dewa.

Lambah Tujuh Dewa tempat yang sangat mempesona. Dihuni oleh dua klan besar yang mendominasi wilayah bagian timur mereka adalah Klan Maheswari dan Klan Kalingga. Mereka adalah orang yang ahli dalam pembuatan senjata yang mematikan. Klan Maheswari menjadi pimpinan klan dari generasi ke generasi. Sebagian besar Dewa di Istana Surgawi berasal dari Lembah Tujuh Dewa.

Mahesa berjalan mendekat ke arah Nalendra dan berdiri di belakang pemuda itu dengan tenang.

"Masuklah diluar sangat dingin, apa kamu ingin terus berdiri disana seperti orang bodoh. "

Nalendra tidak repot-repot menoleh dan berkata.

"Sudah lama aku tidak melihat pemandangan yang sangat indah ini. Aku akan disini sebentar lagi. "

Mahesa melipat tangan di dada dan tersenyum lembut.

"Kamu baru keluar dari penjara bawah tanah, seharusnya kamu fokus merawat dan menjaga tubuhmu. Jangan pergi seenaknya tubuhmu belum pulih sepenuhnya. "

The Princess and The Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang