Chapter 19

107 7 0
                                    

Inspeksi adalah tempat dimana ribuan para arwah atau roh orang yang baru mati datang pertama kali dan berkumpul di tempat ini. Mereka berbaris berurutan untuk melakukan pengecekan untuk masuk ke dunia bawah. Setelah mereka melakukan pengecekan, mereka akan di hitung amal baik dan buruknya di dunia. Tempat ini dijaga oleh dua hantu wanita dan dua hantu laki-laki. Hantu wanita akan mengecek roh wanita yang baru datang dari dunia atas dan untuk hantu laki-laki akan mengecek roh pria yang baru datang dari dunia atas. Mereka memiliki tubuh kekar dan berotot sekalipun itu wanita dia memiliki beberapa otot yang menyembul di tubuhnya.

Ribuan orang yang datang dari dunia atas, memiliki bentuk yang beraneka raga ada yang tubuhnya masih utuh dan ada juga yang sebagian tubuhnya hancur. Mereka terlihat mengerikan dan kasihan.

Ada seorang pria yang kepalanya remuk sehingga bagian otak dan matanya terburai keluar, darah masih menetes dari kepala dan memenuhi pakaian yang dikenakannya. Seorang penjaga laki-laki bertubuh kekar, berjubah hitam. Bertanya,

"Bagaimana kamu mati?"

Roh mengerikan menjawab.

"Saya mati karena melompat dari jurang tinggi ratusan kaki sehingga kepala saya pecah dan sebagian tubuh saya remuk. "

"Kenapa kamu melompat dari atas jurang?"

Roh mengerikan menjawab,

"Itu karena saya sedang di kejar oleh beberapa perampok. Saya terpojok dan tidak bisa lari kemana-mana. Saat itu saya terlalu khawatir dan cemas, kaki saya tergelincir dan terjatuh dari atas jurang. "

Setelah menanyakan hal tersebut pria bertubuh kekar mengecek tubuhnya dari atas hingga bawah. Ketika roh itu tidak membawa sesuatu yang mencurigakan pria bertubuh kekar meloloskan pria tersebut lalu memberikan mereka nomor antrian yang terbuat dari potongan bambu.

Ada juga seorang wanita cantik yang isi perutnya terburai keluar. Ususnya menggantung dari lubang yang menganga dan usus itu menggantung di antara kedua kaki sehingga dia harus menyeret usus itu ketika dia berjalan.

Penjaga wanita cantik, berpakaian merah, bertubuh kekar bertanya.

"Bagaimana kamu mati?"

Roh wanita cantik berusia sekitar 15 tahunan menjawab.

"Saya mati karena di bunuh oleh beberapa orang pria, tubuh saya di tusuk beberapa kali setelah mereka menikmati tubuh saya. " Lalu roh wanita itu menangis tersedu-sedu suara tangisan itu menyayat hati. Penjaga wanita memberinya sapu tangan dan menggeledah tubuhnya dari atas hingga bawah. Di dalam lipatan baju terdapat lukisan seseorang yang dilukis dengan hati-hati. Lukisan itu melukiskan wajah seorang anak kecil yang berusia 8 tahunan berdiri di bawah pohon maple, dia tersenyum sangat lebar.

Penjaga wanita bertanya,

"Lukisan siapa ini?"

Roh wanita menjawab dengan sudut bibir yang diturunkan.

"Itu lukisan adik saya, dia hidup bersama dengan saya, orang tua kami telah meninggal. Dia menunggu saya pulang ke rumah. Tetapi, saya tidak bisa kembali lagi. "

Penjaga wanita berkata.

"Lukisan ini akan kami ambil, kamu bisa datang ke alam mimpinya ketika timbangan kebaikan kamu lebih berat daripada timbangan keburukan kamu. "

Roh wanita menangis semakin terisak-isak tapi kemudian dia mengangguk mengerti dan berlalu pergi. Setelah itu penjaga wanita memberinya nomor dan wanita itu masuk ke dalam gerbang kematian.

Adapun seorang anak kecil berusia sepuluh tahun, tubuhnya bersih tanpa luka sedikitpun. Namun, wajahnya sangat pucat.

Roh wanita bertanya dengan lembut.
"Bagaimana kamu bisa mati?"

The Princess and The Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang