Chapter 27

95 7 0
                                    

Eleena pergi untuk mencari Nalendra di Aula Istana Kegelapan tetapi saat dia hendak melangkahkan kaki dari kamar bernuansa hitam, sebuah benda tajam dan dingin menyentuh lehernya. Dia terkejut tetapi kemudian berusaha menguasai emosi seolah tidak terjadi apa-apa karena itu adalah keahliannya. Orang di belakang berbicara dengan suara dalam dan penuh ancaman.

"Diam dan maju! jangan lihat ke belakang! dan jangan melawan. Jika tidak aku akan membunuh anak yang ada di kandunganmu! "

Eleena yang ingin melayangkan pukulan seketika menghentikan aksinya dan mengurungkan niatnya. Mematuhi perintah orang yang berada di belakangnya adalah sebuah keharusan untuk saat ini, karena baginya keselamatan anaknya adalah yang utama. Eleena tidak tahu siapa orang yang telah berani mengancam dan memerintahnya di Istana Kegelapan tetapi jika terdengar dari suaranya dia adalah seorang pria. Yang anehnya bagaimana orang itu bisa tahu jika Eleena sedang hamil sedangkan orang yang tahu Eleena hamil hanyalah orang dari Kerajaan Akasia, ini sangat aneh dan janggal.

Bercanda jika Eleena takut pada orang yang sedang mengancamnya dia tidak takut sama sekali, tetapi gadis itu ingin tahu kenapa dan karena apa dia melakukan itu semua dia harus tahu.

Meski Eleena bisa melawan dia tidak akan melakukan dengan ceroboh. Karena kecerobohan bisa mengantarkan nyawa dengan mudah. Jadi dia akan bertindak patuh seperti anjing bodoh baginya cara itulah adalah cara yang paling murah dan aman.

Orang di belakang mendorong gadis itu dengan kasar lalu langkahnya berhenti tepat di pintu belakang istana. Disana terdapat sebuah kereta kuda terbang yang telah menantinya. Menyadari jika dirinya dalam bahaya, Eleena diam-diam melepas kalung pemberian Nalendra dan menggigit ujung bibirnya tanpa orang itu sadari. Setetes darah menetes dan dengan sihir darah itu membentuk sebuah kalimat yang Nalendra tahu.

Lantas orang itu menutup mata dan mengikat tangan Eleena dengan kuat sehingga gadis itu tidak bisa melawan sekejap kemudian kereta itu terbang dan menghilang diantara gelapnya malam.

Tidak lama kemudian Nalendra kembali ke istana kegelapan dengan perasaan was-was, dia ingin memberitahu semua tentang hal itu tapi saat masuk ke dalam kamar, gadis itu rupanya tidak ada di tempatnya. Nalendra mencari gadis itu di seluruh istana namun tetap saja Eleena tidak ada dimana-mana. Nalendra cemas dan khawatir sepertinya ada seseorang yang sedang mempermainkannya. Di waktu yang bersamaan Guntur kembali dari dunia bawah dengan tergesa-gesa dia segera berlutut dan menghadap tuannya dengan wajah yang dipenuhi dengan ketakutan, dia sudah pasrah setelah membuka mulutnya Guntur siap dibunuh atau dikuliti saat itu juga. Guntur berkata dengan jantung berdebar kencang dan berbicara dengan terbata-bata.

"Tuan han...tu ga...nas mel.. ari..kan diri dari dunia bawah. "

Nalendra yang mendengar itu mengepalkan tangan, dia telah ceroboh membiarkan hantu itu begitu saja jika tahu begini dia pasti akan membunuh hantu disaat itu juga.

Nalendra tidak peduli dengan hukum alam asalkan bisa membuat gadis itu tetap baik-baik saja Nalendra tidak peduli. Pemuda itu meletakan tangan di belakang tubuhnya dan berkata lantang.

"Kumpulkan iblis empat arah dan cari Eleena. Jangan kembali jika belum menemukan gadis itu. "

Guntur mengangguk dan pergi meninggalkan aula istana.

Jadi semua ini berhubungan dengan pria bertopeng, orang itu dengan lancangnya masuk ke Istana Raja Iblis bukankah itu sangat lucu.

Pemuda itu tidak putus asa untuk mencari gadis itu. Eleena bukanlah gadis yang bodoh pasti dia meninggalkan sesuatu di suatu tempat, jadi Nalendra harus mencarinya meski itu hingga ujung dunia dia akan tetap mencarinya. Kali ini dia tidak akan memaafkan orang lancang yang berani mengambil miliknya dia bersumpah akan membunuh orang itu dengan mengenaskan.

The Princess and The Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang