Dia tidak bisa pulih sejenak, dia tercengang. Sang gadis memegang kalung berwarna merah di lehernya. Eleena menangis dalam diam air mata turun setetes demi setetes jatuh ke tanah. Tanpa sadar dia sudah menggigit bibirnya.
Ruangan tak berujung berubah menjadi kolam air. Sarah memanggil gadis itu dengan nada khawatir dan cemas.
"Nona Eleena apa anda baik-baik?"
Dia menatap linglung dan bingung ruangan yang ada disekitarnya, dengan kening yang di kerutkan Eleena bertanya pada pelayan dengan bingung.
"Kenapa apa yang terjadi?"
Sarah menjawab dengan sopan dan ragu-ragu.
"Nona, anda tertidur di dalam kolam air selama setengah hari, pelayan rendahan ini keluar sebentar tapi ketika pelayan rendahan kembali nona sudah tertidur. "
Eleena tersadar dengan cepat, dia memegang kalung berwarna merah yang tergantung di lehernya. Gadis itu tidak menyangka jika kalung yang diberikan Nalendra adalah kalung yang terbuat dari darah Nalendra. Ternyata pemuda itu tidak meninggalkan dia begitu saja Nalendra melindunginya dari kejauhan.
Eleena lekas berdiri dari kolam air yang sudah dingin lalu mengambil pakaiannya dan memakainya dengan cepat. Sarah bingung melihat nonanya terburu-buru, pelayan bertanya dengan sopan.
"Nona apa yang terjadi? Kenapa anda terburu-buru?"
Eleena menatap Sarah sekilas, lantas merapikan pakaian dan menjawab Sarah.
"Aku ingin bertemu dengan Briyan apa kamu bisa membantuku untuk memanggilnya? Ada yang ingin aku bicarakan dengannya. "
Pelayan bernama Sarah meletakan tangan di dada dan membungkukkan badan.
"Baik nona. Pelayan rendahan pergi dulu. "
Sarah melangkah pergi meninggalkan Eleena yang masih berdiri mematung disana.
Eleena mondar-mandir di depan pintu dengan resah, dia tadi berusaha keluar dari kamar bernuansa putih-biru ini, tetapi dia dihalangi oleh para penjaga yang seperti hantu.
Tak lama kemudian pintu terbuka dengan lebar, Eleena berlari ke arah pemuda berpakaian hijau toska. Pemuda itu menatap Eleena keheranan.
"Kenapa apa ada yang ingin kamu bicarakan?"Eleena menganggukkan kepala dan berbicara dengan pelan.
"Keluarkan aku sebentar ada yang ingin aku lakukan. "Briyan menatap wajah cantik Eleena, dia menghela nafas dan menatap garang.
"Tidak! Aku tidak akan mengijinkanmu keluar dari kamar ini, kamu pasti akan pergi. "Eleena menatap mata gelap Briyan yang sejernih air dan sedalam samudera. Dia menggeleng kepala memikirkan betapa paranoid pemuda di depannya kini, dia mencoba tawar menawar dengan suara lembut dan halus.
"Aku tidak akan pergi, percayalah padaku. Aku hanya ingin pergi sebentar kamu boleh mengikutiku jika kamu tidak percaya. "Briyan merajut alis, meski dia tahu gadis di depannya berbicara dengan jujur, tapi Briyan tetap tidak bisa mengijinkan keluar begitu saja. Gadis ini sangat cerdik memiliki ide dan rencana yang cemerlang, dia tidak bisa melunakkan hatinya begitu saja.
"Maaf tidak bisa. ""Kenapa?"
Briyan menjawab lembut dan halus.
"Aku tahu yang kamu katakan jujur, untuk saat ini jadilah gadis yang patuh. Setelah upacara pernikahan aku akan melepaskanmu. Namun, Bersabarlah sebentar. Jika kamu bersedia menikah denganku. Aku bersumpah, kau akan ku jadikan wanita satu-satunya di dalam hidupku. "Sang gadis menggelengkan kepala, meski dia tersentuh dengan apa yang dikatakan pemuda itu tetapi hatinya sudah menjadi milik orang lain. Eleena tidak ingin menyakiti Briyan tetapi jika pemuda itu terus berbicara tentang pernikahan hatinya semakin gundah. Dia tidak tahu harus berkata apa. Eleena menundukkan kepala dalam-dalam.
"Maafkan aku Briyan, tetapi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess and The Demon King
FantastikRetta Eleena adalah gadis bangsawan dari Kerajaan Akasia dia kabur meninggalkan kehidupan mewahnya karena suatu hal. Dia tidak sengaja bertemu dengan Nalendra dan jatuh cinta padanya. Sedangkan Nalendra adalah Raja Iblis Kegelapan yang sangat kejam...