Dariuz yang mendengar percakapan diam-diam. Ia menyeringai kemudian keluar dari tempat persembunyiannya dan berkata lantang.
"Aku bisa menemanimu untuk pergi ke Ngarai Beuliyan. "
Mereka yang berdiri disana menolehkan kepala secara bersamaan tercengang.
"Kakak kamu baru kembali dan akan pergi lagi?"
Dariuz mendekati mereka dan berkata, "Iya. Apa kamu tidak merasa kasihan membiarkan seorang wanita cantik pergi ke tempat itu sendirian. Akan lebih aman jika aku pergi bersamanya, aku sudah tidak ingin beristirahat di tempat ini lagi. "
Damian menundukkan kepala dan memasang ekspresi wajah sedih, "Kakak aku masih merindukanmu tak bisakah kau sedikit lebih lama disini. Aku akan menyuruh Gabriel untuk mengantarnya pergi. "
"Tidak perlu. Master sudah memanggilku sepertinya ada urusan mendadak. Aku akan kembali ke alam dewa saja. "
"Kakak, kau benar-benar tega meninggalkanku. "
Damian memasang ekspresi wajah sedih dan dramatis. Dariuz tiba-tiba menjadi sangat muak, ia memilih mengabaikan Damian.
Eleena menatap tingkah lucu kakak beradik itu dan tersenyum, "Terimakasih kamu benar-benar orang baik. "
Dariuz tersenyum ramah, "Kamu terlalu sedikit murah hati. Ini adalah tindakan sederhana tidak perlu berterimakasih padaku. "
Eleena bertanya, "Kenapa kamu mau membantuku? Bukankah kamu berasal dari alam dewa. Dan tindakan yang aku lakukan akan membuatmu terseret ke dalam masalah. "
Dariuz tertawa dan menjawab,
"Aku adalah orang yang tidak suka mematuhi peraturan. Kamu tenang saja tidak akan ada yang tahu. Aku juga akan merahasiakan. "
Dariuz berhenti tertawa, menundukkan kepala dan berbisik di telinganya, "Ini adalah rahasia kita berdua. "
Eleena diam-diam bersyukur, dan mengatakan sepatah kata, "Baik, "
Saat malam semakin gelap dan udara semakin dingin. Eleena kembali ke Istana Kegelapan. Damian merajuk seperti anak kecil, meminta Dariuz untuk tinggal untuk malam ini saja dan pergi keesokkan harinya. Dariuz pada awalnya menolak tetapi melihat tingkah kekanakan dan memalukan adiknya membuat Dariuz terpaksa untuk tetap tinggal.
Dariuz adalah kakak yang hangat dan bijaksana. Ia menyerahkan tahta kepada adiknya Damian, memilih hidup bebas tidak terikat dengan apapun, suka mengelilingi dunia, dan berpindah-pindah tempat.
Dariuz adalah kakak yang baik.
Jawaban yang diberikan Damian tidak membuat Eleena puas, walaupun begitu Eleena tetap menghargai-nya. Tidak ada yang tahu bagaimana Lembah Tengkorak, Dariuz juga tidak mengatakan apa-apa tentang tempat tersebut.
Lembah Tengkorak seperti tabir, sangat aneh dan misterius. Terdengar dari Namanya saja sedikit mengerikan. Tetapi Eleena sudah memilih dan ketika sudah membuat keputusan dia tidak akan menyesalinya meski berakhir buruk. ia akan tetap melangkah maju ke depan. Toh tidak ada yang tahu sebelum mencobanya.
Eleena tidak ingin membawa Aruna pergi. Oleh karena itu ia membawa Aruna ke Istana Kegelapan karena tempat ini adalah tempat yang aman.
Ketika mengunjungi Aruna di kamar, bocah itu sudah tertidur dengan lelap. Eleena merapikan selimut yang terbuat dari kulit harimau hati-hati. Ia masih memiliki sedikit waktu untuk disia-siakan. Tanpa sadar Eleena melangkahkan kaki menuju kamar utama. Dimana kamar ini adalah kamar yang biasa Eleena dan Nalendra tempati. Kamar yang dipenuhi dengan kenangan indah dan manis.
Kamar ini masih terlihat sama, terawat dengan baik bahkan setitik debu tidak ada yang menempel dan letak setiap bendanya masih sama. Eleena mendekat ke arah ranjang dan duduk di pinggir ranjang, memeluk jubah hitam yang biasa pria itu kenakan. Eleena memeluk jubah hitam itu dan menciumnya. Aroma musk yang melekat samar-samar masih tercium.
![](https://img.wattpad.com/cover/355893972-288-k546902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess and The Demon King
FantasyRetta Eleena adalah gadis bangsawan dari Kerajaan Akasia dia kabur meninggalkan kehidupan mewahnya karena suatu hal. Dia tidak sengaja bertemu dengan Nalendra dan jatuh cinta padanya. Sedangkan Nalendra adalah Raja Iblis Kegelapan yang sangat kejam...