Chapter 18

100 8 0
                                    

Setelah seharian bertukar pukulan dan berlarian mengejar Damian kesana-kemari. Akhirnya orang menyebalkan ini berhasil ia tangkap. Dia menarik kerah pakaian Damian dengan kasar. Damian yang di seret Nalendra merasa kesal.

"Berhenti!"Kata Damian kesal, dia mencoba melepaskan tangan Nalendra yang sedang menyeretnya seperti karung.

Nalendra yang mendengar perkataan Damian menjadi semakin kesal. Ditepisnya tangan Damian dan dicengkeram semakin erat kerah itu .

"Tidak!"Kata tegas.

"Cepat atau lambat gadis itu akan tahu kau harus menjelaskannya secepat mungkin. "Kata Damian.

"Raja ini tahu, tapi bagaimana kau bisa tahu kalau giok kematian ada di tubuh Eleena, raja ini tidak pernah memberitahumu. "Kata Nalendra keheranan.

Damian tertawa,

"Aku tidak buta melihatmu selalu bersama dan menjaga Eleena itu bukan hal biasa, aku mengenalmu selama ribuan tahun dan kau sangat membenci manusia tapi tiba-tiba kau peduli dengan seorang manusia bukankah itu hal aneh. "

Nalendra merenung sejenak yang dikatakan Damian ada benarnya juga Nalendra tidak bisa menyangkal hal itu.

"Benar. "

Damian mendongak menatap Nalendra.

"Sekarang temui dia dan jelaskan semuanya, dia sangat terkejut. Jika tidak kau akan kehilangan dia. "Kata Damian menyarankan.

Nalendra melepaskan tangannya dari pakaian hitam Damian. Nalendra tidak ingin kehilangan gadis itu dia harus segera menemuinya. Bagaimana pun juga giok itu masih ada di tubuh gadis itu.

"Baik, raja ini akan mencarinya. "Kata Nalendra melangkahkan kaki.

Damian yang masih terduduk di atas lantai segera berdiri dia merapikan pakaiannya yang kusut. Damian tersenyum aneh dan berlalu pergi.

Eleena berada di taman belakang Istana Underworld. Taman ini dipenuhi dengan bunga lili laba-laba merah. Dia duduk di kursi kayu panjang. Eleena melemparkan pandangan ke segala arah tapi tetap saja warna tembok hitam itu tidak berubah. Perasaanya sangat kacau dia tidak menyangka bahwa benda yang ada di tubuhnya adalah giok kematian. Namun, bagaimana dan kenapa benda itu bisa ada di tubuhnya. Eleena tidak tahu.

Nalendra yang melihat Eleena resah mendekat ke arah gadis itu lalu dia duduk di sebelah Eleena. Eleena menatap pemuda itu.

"Kenapa, apa kamu ingin mengatakan sesuatu kepadaku?"tanya Eleena.

Nalendra mengangguk, dia menatap wajah cantik Eleena.

Benar, raja ini ingin menjelaskan tentang giok kematian itu. "Kata Nalendra cepat.

Eleena menjawab,

"Jelaskan semuanya kepadaku. "

Nalendra menyilangkan kaki dan menatap Eleena lekat-lekat.

"Aku bertemu denganmu dua tahun lalu saat itu musim salju apa kau ingat kau pernah terjatuh dari tebing tinggi ratusan meter?"

Eleena mengerutkan dahi, mencoba mengingat setiap kejadian yang pernah terjadi padanya. Namun Eleena tidak ingat jika Eleena pernah jatuh dari tebing. Namun, yang Eleena ingat saat itu dia pingsan karena kelaparan dan kemudian tiba-tiba berada ditumpukkan mayat.

"Ya. "

Nalendra menjelaskan semua dengan singkat dan perlahan. Eleena tidak tahu harus berkata apa. Yang jelas dia tahu semua itu ketidaksengajaan. Mata hitamnya menatap mata dingin pemuda itu dalam.

Pemuda itu merenung sejenak. Mata dinginnya yang sedingin es sedang menatap Eleena lembut. Seolah es itu mencair ketika bertemu dengan mata hitam besar Eleena.
"Giok itulah yang telah memberitahu raja ini ketika kau dalam bahaya. Apa kau tahu bekas luka yang berbentuk aneh di dadaku? "Kata Nalendra sambil menunjukan luka berbentuk aneh di dadanya.

The Princess and The Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang