3

97 6 0
                                    

Sepuluh tahun yang lalu.

Nalendra membelai rambut Eleena dengan sangat lembut, tiba-tiba berkata, "Ada suatu hal yang akan aku tunjukkan kepadamu. "

Eleena mengangkat kepala dan bertanya dengan polos, "Apa itu?"

Nalendra tersenyum dan menjawab, "Ikutlah denganku aku akan menunjukkannya kepadamu. "

Eleena tidak mengatakan apa-apa. Tapi, langsung berdiri dari ranjang mengikutinya tanpa menoleh ke belakang dan melangkah pergi menuju Jembatan Neraka. Eleena menatap ngeri jembatan yang dipenuhi dengan lava panas tersebut.

Eleena bertanya dengan tidak sabar, "Kenapa kamu mengajakku ke jembatan mengerikan ini, apa kau ingin membunuhku dengan mendorongku dari atas jembatan?"

Nalendra tertawa pelan ia meletakan sesuatu berbentuk bulat dan berwarna hitam di telapak tangan Eleena, "Ya. Hampir seperti itu, tetapi makanlah ini terlebih dahulu. "

Eleena menatap benda aneh tersebut dengan tatapan kebingungan lalu dia menatap wajah Nalendra sekilas, "Benda apa ini? Kenapa bentuknya sangat aneh? kamu sangat mencurigakan, apa kau berusaha meracuniku dan melemparku dari atas sini?"

Nalendra tersenyum dan menjawab, "Tidak, apa perlu aku membantumu untuk memasukkan ke dalam mulutmu?"

Eleena buru-buru menjawab. Dia tahu maksud dari perkataan Nalendra yang sedikit cabul, "Tidak perlu, aku akan memakannya sendiri. "

Eleena memakan benda aneh itu takut-takut. Setelah benda aneh tersebut masuk ke dalam mulut dengan lancar. Eleena mencoba merasakan benda tersebut dengan lidahnya. Awalnya benda itu tidak memiliki rasa tetapi lama-kelamaan rasa dingin seperti daun mint memenuhi mulutnya. Eleena mengipasi mulutnya dengan tangannya, "Apa ini apa kamu coba menip...."

Sebelum Eleena melanjutkan ucapannya, Nalendra sudah mendorong Eleena dari tebing tinggi ribuan kaki yang di dasarnya terdapat lautan lava panas dan mengerikan. Eleena memejamkan mata dan pasrah dengan keadaanya setelah ini.

Ya, mungkin dia akan mati meleleh di lahap lava panas itu lebih baik daripada mati dengan cara tertusuk belati. Rasa sakit akan sebentar dan semuanya akan gelap. Tetapi Eleena salah.

Ketika punggung Eleena menyentuh lava panas tersebut. Sesuatu yang aneh mengejutkannya. Eleena lantas berteriak keras dan lantang supaya orang di atas mendengarnya. Ia merasa sebuah kebahagiaan yang aneh muncul memenuhi hatinya, "Tidak panas... ini tidak panas sama sekali. "

Nalendra yang mendengar suara itu terkekeh pelan dan menjatuhkan tubuhnya ke dalam lautan lava. Eleena mencelupkan tubuhnya di dalam kolam lava dengan sangat bahagia. Ia merasa seperti sedang berenang di lautan. Sangat bebas dan tenang. Tubuh dan pakaian Eleena tidak terbakar sedikitpun ini menambah nilai plus dimatanya. Tidak perlu repot dan tidak perlu susah mengganti pakaian sangat simpel dan ekonomis.

Eleena yang melihat Nalendra terjun bebas dari atas tebing, ia terpesona dengan ketampanan pemuda itu. Dia seperti Dewa yang turun dari atas langit. Sangat indah dan menawan tidak ada yang bisa menolak pesona mematikan pemuda itu kecuali orang buta.

Nalendra lantas menarik tangan Eleena untuk menyelam lebih dalam ke dalam lautan lava. Eleena terkejut di dalam lautan lava yang tidak memungkinkan untuk tumbuhan dan tanaman hidup, terdapat pulau kecil yang dipenuhi sepetak pohon rimbun dan tanaman bunga anggrek merah dan anggrek putih yang sangat cantik.

Eleena kagum pada pemandangan cantik dan mempesona di pulau kecil ini. Mereka mendarat ringan di atas tanah yang berwarna kehitaman.

Nalendra bertanya dengan sangat lembut, "Apa ini terlihat jelek, aku melihat kamu seperti akan menangis. "

The Princess and The Demon KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang