Bab 69

4.8K 427 14
                                    

Vote Before Reading...
Story By Noona_kimjeykey1921
Happy Reading .....

Saat ini, Jungkook terus cemberut sesaat setelah kepulangan Jackson. Taehyung benar-benar pusing bagaimana cara membujuk bayi besar miliknya.

"Sayang, jangan cemberut terus seperti itu. Hyung tahu hyungie salah, Maafkan hyungie.

Jungkook terdiam, pria cantik itu bahkan enggan membalas ucapan taehyung.

"Baby, Hyung mohon, sayang. Jangan diamkan hyungie seperti ini."

"Aku kesal, aku kesal dengan hyungie yang diam saja saat Jennie mencumbu bibir hyungie."

Jungkook mempoutkan bibirnya, dia benar-benar kesal, hingga dia tidak ingin melihat taehyung lagi. Hanya saja, ekspresi kesal nya membuat taehyung jadi gemas sendiri melihatnya.

"Ck, jika bukan karna kewajiban ku bekerja disini. Aku benar-benar ingin pergi dari ruangan taehyung hyung, aku kesal dan aku masih belum ingin melihat wajah nya." Batin Jungkook.

"Sayang, bicaralah .. hyungie mohon."

"Baiklah, aku akan bicara lagi dengan hyungie. Tapi, aku memiliki satu persyaratan."

"Apa syarat nya baby? Jika memang hyungie sanggup, hyungie akan melakukan nya untukmu."

"Mmm hyungie tidak boleh mencium dan mencumbu bibir ku selama satu bulan."

"A-apa? Satu bulan? Sayang, kau bergurau kan?"

"Apa aku terlihat bergurau?"

Taehyung menggeleng brutal, dia tidak ingin Jungkook memberinya persyaratan yang seperti itu.

"Baby, hyungie mohon ubah persyaratan mu. Mana bisa hyungie tidak mencium bibir mu?"

"Aku tidak mau tahu, hyungie harus menuruti keinginan ku."

"Baby, hyungie mohon."

Jungkook lagi-lagi terdiam, dia harus memikirkan syarat untuk taehyung. Tapi apa?

"Mmm jika begitu, pulang kerja nanti belikan aku permen dan juga coklat. Jangan lupa, susu pisang."

"Noted Sayang. Hyung akan membelikan berikut pabrik nya jika memang itu bisa membuat mu bahagia."

"Ck.. tidak perlu, hyung ku juga mampu membelikan pabrik coklat untukku."

Tehyung Terkekeh, sulit memang jika ingin membelikan apa yang Jungkook butuhkan. Karna Jungkook sudah memiliki semuanya.

Dia bahkan bisa membeli apa yang dia inginkan, tanpa harus repot taehyung yang membelikan nya.

"Baby menginap di mansion Kim ya?"

"Tidak mau hyungie. Jika ingin, hyungie saja yang menginap di mansion jeon."

"Jika aku menginap di manison jeon, itu akan percuma sayang. Karna Jimin Hyung tidak akan membiarkan kita tidur bersama."

"Kan memang belum saat nya kita tidur bersama Hyung."

"Tapi Hyung ingin."

"Ck, kau bukan hanya ingin tidur bersama kan? Tapi ingin sesuatu yang lain?"

Taehyung terkekeh, ternyata Jungkook bisa mengetahui apa yang ada di dalam pikiran nya saat ini.

"Memang nya kenapa baby jika Hyung menginginkan itu? Bukankah sebentar lagi kita menikah?"

"Aku tahu. Tapi, bagaimana jika aku hamil?"

"Itu akan lebih baik, karna nanti Hyung jadi memiliki dua bayi."

Jungkook mendengus kesal, taehyung pandai sekali menjawab ucapan Jungkook.

"Sudah Hyung, aku harus kembali bekerja, Kau juga."

"Tidak bisakah kau bekerja di ruangan ku saja?"

"Tidak .. jika aku bekerja di ruangan mu. Kau tidak akan fokus."

Taehyung lagi-lagi Terkekeh. Saat Jungkook hendak beranjak dari ruangan taehyung. Tiba-tiba saja, ponsel nya berdering.

"Siapa yang menghubungi ku?"

Taehyung hanya menatap apa yang tengah Jungkook lakukan. Pria cantik nya tengah mengangkat panggilan dari seseorang.

"Hallo hyungie, ada apa?"

"Koo, kau dimana?"

"Di perusahaan taehyung, Hyung. Ada apa? Aku sedang bekerja."

"Cepat lihat berita di televisi."

"Hyung memang nya ada apa? Jangan membuat ku khawatir."

"Lihat saja ayo."

Jungkook segera meminta taehyung untuk menyalakan televisi yang ada di ruangan taehyung.

"Hyung, ayo nyalakan televisi."

Taehyung mengangguk, dia segera mengambil remot tv dan menyalakan televisi.

Jungkook dan taehyung benar-benar terkejut saat melihat berita yang saat ini tengah di tayangkan di televisi.

Keduanya melihat berita, jika Jennie mengalami kecelakaan beruntun dan di berita tersebut di katakan jika Jennie meninggal di tempat.

"H-hyungie.."

Taehyung segera mendekat ke arah Jungkook, dia segera memeluk tubuh Jungkook erat.

"Hei sayang, kau tidak perlu memikirkan hal itu. Ini semua sudah kehendak tuhan,"

"T-tapi kenapa Jennie sampai meninggal Hyung?"

"Baby, dengarkan hyungie sayang. Ini semua, buah dari kesalahan yang sudah dia lakukan. Dan ini semua sudah takdir dari tuhan sayang.".

Taehyung segera memeluk erat tubuh Jungkook dan Jungkook pun membalas pelukan taehyung erat. Jungkook hanya shock mendengar kabar kematian Jennie yang cukup tragis.

***

Sementara itu, kini Nyonya Kim jatuh pingsan setelah mendengar jika suaminya meninggal, asisten tuan Kim dan dokter tersebut segera membawa nyonya Kim ke ruang IGD untuk mendapat perawatan.

Nyonya Kim bahkan belum mengetahui jika Jennie pun sudah meninggal akibat kecelakaan.

"Astaga, aku harus bagaimana? Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa." Gumam asisten tuan Kim.

Hingga beberapa saat kemudian, nyonya Kim tersadar. Dia melihat sang asisten yang kini masih tengah menatap nya.

"Apa yang aku dengar tadi benar?"

Asisten tuan Kim mengangguk, dia menatap nyonya Kim sendu. Dia sebenarnya tidak ingin bercerita jika Jennie sudah meninggal.

Hanya saja, dia memang harus tetap mengatakan hal ini.

"Maafkan aku nyonya. Tapi aku, harus kembali memberikan kabar buruk padamu."

"K-kabar apa?"

Tiba-tiba saja, jantung nya memacu dua kali lebih cepat. Dia takut dengan kabar yang akan di berikan oleh asisten dari alm suaminya tersebut.

"Kau harus kuat nyonya. Nona Jennie mengalami kecelakaan beruntun, dan dia meninggal di tempat?"

"A-apa? Kau bergurau?"

"Maaf nyonya."

"T-tidak, i-itu tidak benar kan?"

"Itu benar nyonya, dan saat ini jenazah nona Jennie sedang berada di rumah sakit xxxx untuk di autopsi."

"Tidak .. hikss ..."

Nyonya Kim menangis meraung mendengar kabar duka yang datang sekaligus dalam satu waktu.

Dia di tinggalkan oleh anak dan suaminya, dan kini dirinya sendirian dengan duka yang sangat dalam.


To be continued...

Perusak hubungan Orang? Yeahh it's me (Vkook) End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang