Tempat yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi manusia,tempat yang begitu sepi yang hanya di penuhi oleh rumput-rumput.Cantika masih setia berada di tempat itu,dengan menaburkan bunga-bunga diatas gundukan yang menjadi tempat istirahat terakhir kedua orang tua.
Ini masih pagi Cantika dan Afan sudah berada di tempat itu,hari ini Cantika berziarah ke pemakaman kedua orang tuanya.Awalnya Cantika memutuskan untuk berangkat sendiri,tapi Afan tidak membiarkan itu,dia sangat mengkhawatirkan Cantika pergi sendiri setelah kejadian pertempuran kemarin.
"Mama sama papa apa kabar?can harap mama sama papa baik ya disana,kalian pasti sudah ada di surga kan? can pengin banget nyusul kalian,tapi gak mungkin,kapan ya ma pa kita bersama lagi?"ucap Cantika seolah-olah sedang bicara dengan orang hidup.
"Ma pa hari ini adalah hari dimana mama dan papa pergi,tanggal dimana kalian pergi meninggalkan can untuk selamanya,hari ini tepat 1 tahun kepergian kalian, rasanya begitu sepi pa ma,kalau gak ada kalian,di rumah can hanya sama bibi."
Setelah kepergian kedua orang tuanya,Cantika tinggal bersama pembantu nya yang sudah dia anggap sebagai ganti orang tuanya,bahkan perusahaan ayahnya saat ini di percayakan kepada suami dari pembantunya,yang juga karyawan ayahnya dan mengerti banyak hal tentang perusahaan, Cuman mereka yang Cantika punya setelah sahabat-sahabatnya.
"Ma,pa Apan nyebelin,dia jahat sama
Can ."Adu Cantika."Loh kok gue nyebelin?"Tanya Afan yang juga duduk berjongkok di samping Cantika.
"Ngapain coba kemarin nyelamatin gue,sampai gak mikirin keselamatan diri sendiri."
"Karena aku sayang sama anak om dan Tante makanya aku nyelamatin dia,om Tante anaknya Cantik,nanti buat Afan ya."Jawab Afan yang malah bicara sama pemakaman bukan mengubris perkataan Cantika.
"Ihhh Afan Lo apaan sih?malah ngomong gak jelas sama nyokap bokap gue."
"Apanya yang gak jelas,gue ngomong fakta kok,kalau Lo itu cantik dan akan jadi milik gue."
Ini sudah ke berapa kalinya Afan yang keceplosan kalau dia suka cantika,hanya saja Cantika yang sulit peka,dia hanya mengganggap semua perhatian Afan hanya perhatian seorang sahabat,dan Afan memang suka ngomong ngelantur dan gak jelas.
"Udah ya, ma pa gak usah dengarin Afan,sekarang Can mau pulang dulu,mama sama papa baik-baik ya disana, jangan lupa sering-sering datang ke mimpi Can."pamit Cantika tak lupa dia mencium batu nisan pemakaman kedua orang tuanya.
"Aku juga pamit ya,calon mertua."ujar Afan yang juga ikut mencium batu nisan itu.
Afan dan Cantika pun melangkah keluar dari pemakaman,langkah mereka terhenti tiba-tiba dari arah yang berlawanan sebuah pisau melayang ke arah mereka.Afan yang menyadari hal itu dengan sigapnya menarik tubuh Cantika untuk menghindar.
Slep
Pisau tersebut malah mengenai pemakaman mama Cantika,tertancam di tanah itu.Afan menarik pisau itu,ternyata ada kertas yang diselipkan di pisau itu.Afan membaca tulisan di kertas itu.
Sebentar lagi Lo akan mati,tunggu pembalasan gue
Itulah isi kertas yang dibaca Afan,Cantika dan Afan saling pandang satu sama lainnya.maksudnya apa?siapa yang akan mati?bahkan siapa yang sudah mengirim pesan misterius ini,tidak ada orang di pemakaman itu selain mereka,bahkan ketika di lemparkan Afan tidak melihat siapa-siapa,segitu hebat nya pengirim pesan misterius ini.
"Ini maksudnya apa Fan?"
"Gue juga gak tau can."
"Apa selama ini Lo punya musuh?"
"Gak,gue gak punya musuh."
Afan merasa tangannya kembali mengeluarkan darah,tangan kemarin yang sepenuhnya belum sembuh kembali terasa sakit karena tadi Afan menyelamatkan Cantika,jadi tubuh Cantika mengenai luka Afan makanya keluarlah darah.
