Di sebuah taman yang begitu indah dan sejuk,taman yang di penuhi lampu kerlap kerlip yang begitu indah di malam hari.Malam yang bertabur bintang-bintang di langit.
Terlihat 2 remaja duduk santai di kursi taman.tidak ada pembicaraan diantara mereka yang tercipta hanyalah keheningan.Afan maupun Cantika keduanya sama-sama bungkam.
"Sebenarnya tujuan Lo apa, ngajakin gue ke taman
Ini?"karena sejak tadi hanya tercipta keheningan, akhirnya Cantika angkat bicara.Afan terdiam di tanya seperti itu,jantungnya berdetak semakin kencang,rasanya ingin copot sekarang juga,apakah dia sudah yakin dengan tujuannya ini.
Dia sengaja mengajak Cantika ketemuan di taman,karena ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan gadis itu,Afan sudah tidak tahan lagi jika harus memendam perasaannya.perasaan yang sudah lama tumbuh di hatinya,rasanya begitu sakit jika di pendam terus-terus menerus.Afan ingin Cantika tau,Afan ingin memiliki Cantika, menjadikan gadis itu ratunya di hatinya.
Satu-satunya cara adalah Afan harus segera mengungkapkan perasaan nya,perasaan sukanya melebihi dari seorang sahabat.
Afan memberikan sebuah kertas kepada Cantika."gue mau Lo baca kertas ini?."
"Ini kertas apaan?"
"Baca aja,nanti Lo bakal tau."
Dengan rasa yang penuh penasaran,Cantika langsung membuka isi kertas itu. Di dalam bertuliskan sebuah kalimat pertanyaan.
'cantika Lo mau jadi pacar gue'
Begitulah isi kalimat pertanyaan di kertas itu.Cantika diam membisu,suhu di tubuh nya langsung berubah,pacar?apakah dia tidak sedang bermimpi.seorang Afan yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri memintanya untuk jadi pacar cowok itu.Tapi Cantika pun juga tidak bisa membohongi perasaannya kalau dia juga menyukai Afan.lantas dia harus menjawab apa?
"Mungkin cara gue gak romantis seperti cowok-cowok di luaran sana,yang nembak cewek pake bunga ataupun coklat dan sebagainya,tapi itu adalah cara gue sendiri,melalui coretan di kertas itu gue bisa seberani ini ngungkapin perasaan gue ke lo can,gue suka lo semenjak kita kecil,rasa suka itu semakin kuat setelah kita sama-sama remaja,jadi gak ada salah nya kan?kita mengubah status kita dari sahabat jadi pacar?"
Hening,lagi-lagi tidak ada jawaban hanya ada suara angin malam yang menyelimuti kedua remaja itu.
"Can,kenapa diam?lo gak mau ya?"
"Fan,gue bingung."
Hanya 3 kata yang keluar dari mulut Cantika,membuat Afan paham,mungkin Cantika butuh waktu.
"Gak papa kalau Lo masih bingung,gue akan nunggu jawabannya."
Afan berdiri dari duduknya dan mengajak Cantika untuk pulang."yaudah lebih baik sekarang kita pulang."
Tapi Cantika malah menahan tangan Afan."Lo jangan langsung putus asa gitu dong,masa gitu aja Lo langsung ngambek."
"Lah siapa yang ngambek."
"Udah jangan cemberut gitu dong,gue mau kok jadi pacar lo."
Deg
Jantung Afan kembali berdetak begitu kuat,apakah dia tidak salah dengar,jawaban dari mulut Cantika,bahwa gadis itu mau jadi pacar nya."Lo serius,bukannya tadi Lo masih bingung."
"Buat apa lama-lama bingung,kalau sama-sama suka dan buat apa mengulur waktu,gue gak mau ngegantungin perasaan Lo kayak jemuran."
"Jadi tadi Lo ngeprank gue,pura-pura bingung padahal Lo udah ada jawaban nya."
"Upss ketahuan,maaf ya gue cuma iseng supaya Lo gak tegang-tegang amat."
"Siapa yang tegang?"
"Gue tau kok,Lo pasti deg-degan kan nunggu jawaban dari gue."