Hancur

138 13 1
                                    

Afan sampai di kediaman nya,memasukkan motornya ke bagasi,lalu masuk ke dalam,manaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.

Dia membersihkan darah di seluruh tubuhnya.tangan,bagian sudut bibir,serta hidung yang terus mimisan.Saat ini bukan hanya fisiknya yang hancur tapi juga hatinya.hidupnya sudah di lingkar kehancuran,hancur,hancur dan hancur.Tidak ada lagi harapan untuk mengembalikan semua nya seperti dulu.

Cantika sudah membencinya,Rakha sangat kecewa, kemungkinan besar sebentar  lagi seluruh orang terdekat nya bakalan menjauh.Apapun itu,Afan sudah memasrahkan semuanya.Dia menyenderkan tubuhnya di ranjang,meratapi hidupnya yang sudah hancur.

"Semoga ini keputusan yang tepat,maafin gue Rakha,Cantika."Ujar Afan mengacak-ngacak rambut frustasi.

Tok

Tok

Tok

Terdengar bunyi pintu di ketok,Afan membukakan pintu, ternyata pembantu nya."Den di depan ada non Cantika."

"Ngapain dia kesini?"

"Katanya mau ketemu den Afan."

Cantika?kenapa gadis itu harus datang ke rumah nya,apakah kata-kata Afan kemarin tidak membuatnya jera.mau apa dia?banyak pertanyaan yang melintas di kepala Afan.

"Aku akan menemuinya."

Afan turun ke bawah untuk menemui Cantika, ternyata Cantika sudah menunggu di ruang tamu.Gadis itu mendekati nya langsung memeluk nya begitu erat.

"Fan,aku gak mau putus sama kamu,aku mau kita balikan,kalau kamu gak suka sama aku,aku akan buat kamu suka sama aku,aku akan berjuang fan,aku gak rela kamu dimiliki sama cewek lain."

Afan malah melepas pelukan mereka, mendorong gadis itu dengan kasar.

"Udah berapa kali gue bilangin, gue gak suka sama Lo dan sampai kapan pun gak akan pernah berubah."

"Kenapa fan? kenapa aku gak beri kesempatan,aku hanya mau kamu,dan gak ada yang lain."

"CUKUP!pergi dari rumah gue sekarang,gue muak lihat wajah Lo!"usir Afan.

"Dimana harga diri Lo sebagai perempuan,udah gue sakitin masih aja ngejar-ngejar gue."

"DASAR CEWEK MURAHAN!"

Cantika benar-benar tidak menyangka dengan semua yang keluar dari mulut Afan.cewek murahan?adalah kata-kata yang sangat menyakinkan,apakah Afan sudah berpikir 2 kali untuk melontarkan kata-kata itu.mata nya pun berkaca-kaca, bahkan jatuh begitu saja, meskipun mati-matian Cantika menahannya.

"Fan,aku mohon beri aku kesempatan,aku gak akan pergi dari sini, sebelum kamu maafin aku."

Afan bukannya menjawab pertanyaan Cantika malah menarik tangan gadis itu dengan kasar dan mendorong nya sampai keluar.Tubuh Cantika tersungkur ke lantai.

"PERGI DARI SINI, diantara Kita udah gak ada apa-apa lagi,semuanya sudah berakhir."

Cantika berdiri dan mengejar Afan yang masuk ke dalam, memegangi bahu cowok itu."Aku gak mau pergi."

"Jangan sentuh gue."Afan melepas tangan Cantika dan kembali mendorong nya.

Afan masuk ke dalam, meninggalkan Cantika begitu saja,menutup pintu nya dengan keras.

Tapi itu sama sekali tidak membuat Cantika menyerah,dia masih setia berada di halaman rumah Afan.Berharap cowok itu berubah pikiran.

"AFAN AKU AKAN TETAP DI SINI!"

"AKU SAYANG KAMU."

"AKU CINTA KAMU."

"SELAMANYA."

"CANFAN AKAN SELALU BERSAMA."

CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang