Erna memasuki kamar Afan,dan membangun nya.
"Afan bangun nak."ujar Erna mengoyang-goyangkan tubuh Afan
Afan membuka matanya secara perlahan, menatap Erna yang sudah rapi dengan pakaian nya untuk berangkat ke Bandara.
"Mama udah siap aja?
"Udah."
"Sekarang kamu mandi dan ganti baju kita akan berangkat."titah Erna dan langsung diangguki Afan.
Afan memasuki kamarnya mandi, setelah selesai mandi dia turun ke bawah.melihat papanya yang juga menunggu.mereka keluar dari rumah dan menaiki mobil menuju bandara.
Sesampainya dibandara Afan dan keluarga nya turun dari mobil,banyak orang yang berlalu lalang,ada yang kembali dari luar negeri ada yang baru berangkat.dan tentunya dengan tujuan masing-masing.
Afan melihat ke sekeliling seperti mencari seseorang."kamu lagi nungguin Cantika ya?"
"Iya ma,katanya dia sama yang lain ngantarin aku ke bandara kok gak ada ya?"
"Coba kamu hubungi no Cantika."saran Aan papanya Afan.
Afan pun menurut dan mengambil ponselnya.
"AFAN."
Terdengar bunyi teriakan dari seseorang,Afan menoleh kearah sumber suara,dari kejauhan Cantika melambaikan tangan kepada nya.
"Akhirnya kamu Sampai juga."ucap Afan bernafas lega.
Cantika dan yang lainnya berlari kecil kearah Afan.
"Selamat jalan ya fan,semoga selamat sampai tujuan dan pulang dengan kesembuhan."Rakha memberikan semangat sekaligus mendoakan sahabatnya itu.
"Thanks bro."
"Sering-sering kabarin kita ya."ujar Haura.
"Meskipun nanti Lo udah berada disana,sempatin komunikasi sama kita."ucap Mala.
"Siap bos."
Sedangkan Cantika langsung menarik tangan Afan untuk bicara empat mata.Sebelum cowok itu menaiki pesawat dia akan memberikan hadiah supaya Afan selalu ingat akan dirinya.
"Kamu ngapain narik tangan aku?menjauh dari mama sama papa?"
"Aku mau ngomong berdua,bisa kan?"
"Bisa dong."
"Aku mau ngasih ini buat kamu."ujar Cantika menyerahkan sebuah kado kepada Afan.
"Kado?isi apaan?"
"Dibukanya nanti aja,nanti kalau kamu kangen kamu bisa lihat hadiah aku,dan kamu akan selalu ingat kalau kamu udah punya aku,jadi gak ada yang bisa ambil kamu dari aku."
"Makasih sayang,aku jadi terharu,jadi ceritanya kamu takut nanti aku lupa sama kamu,dan cari cewek lain."
"Iyalah,kamu kan pacar aku."
"Iya sayang,aku janji akan selalu ingat kamu dimana pun aku berada,kita juga bisa telepon nan."
"Kamu juga janji ya harus cepat sembuh,fokus sama kesehatan kamu selama berada disana."
"Iya sayang nya Afan,cantiknya Afan,calon istri Afan."
"Oh ya tempat pengobatann kamu di luar negeri dimana?"
"Di Singapura,jadi kita LDR ran nya hanya sama negara tetangga."
"Kok tetangga?"
"Kan Singapura sama Indonesia dekat,jadi kamu gak usah khawatir."