Melisa Bucin

0 0 0
                                    

Melisa turun dari tangga untuk sarapan bersama keluarga nya.

"Pagi sayang."sapa Rani.

"Pagi mamahhh.."jawab Melisa antusias.

"Wahh pagi-pagi gini mukanya udah semringah banget nih putri papah."ucap Dimas penasaran.

"Hehehhe iya dong pah, aku kan udah ada pacar."adunya.

Dimas dan Rani saling bertukar pandangan.

"Kamu udah punya pacar Mel?siapa emang nya?"tanya Rani.

"Tau nih emang nya ada yang kuat sama sifat manjanya kamu hm?"tanya Dimas memancing emosi Melisa.

"Ishh papah! Mel kan juga manusia biasa pasti Mel bakal ada pacar dong.Pacar Mel se kantor lagi sama Mel, kan Mel makin semangat buat ngantor nya."ucap Melisa sambil tersenyum.

"Dasar bucinn..udah makan aja dulu jangan main hp terus nanti papah banting hp nya tau rasa yaa."ancamnya.

"Ishh iya iya papah, rese banget papah resee huu!"soraknya.

Rani hanya tersenyum melihat tingkah putrinya.

Beberapa menit kemudian Sandy pun datang.

Ning nong..

Bel dibunyikan bi Sumi pun membukakan pintu nya.

"Eh tuan Sandy.."sapanya dengan ramah.

"Pagi bi, non Melisa nya ada?"tanyanya.

"Ada tuan, silahkan masuk tuan non melisa lagi sarapan sama tuan besar."ucapnya.

"Oke bi."jawabnya lalu masuk kedalam rumah.

....

"Papah cukur ih kumis nya geli tauuu."ucap Melisa sambil tertawa kecil.

"Ga boleh Mel, ini kesukaan nya mamah.Iya kan mah..?"ucap Dimas merayu istrinya.

"Papah apaansi udah makan aja gausah bahas-bahas yang aneh-aneh."ucap Rani.

"Assalamualaikum om, tante."sapa Sandy.

Melisa dan mamah papahnya pun menoleh ke arah suara.

"Waalaikumsalam."jawab mereka serentak.

Melisa langsung beranjak dari duduknya ia langsung memakai tas ranselnya dan menghampiri Sandy dengan sorot mata yang bahagia.

"Ada apa kamu kesini San?ada keperluan dengan om?"tanya Dimas.

"Papah mas Sandy tuh mau jemput Mel, mas Sandy tuh pacarnya Mel."ungkap Melisa.

Dimas dan Rani terkejut.Pasalnya mereka tidak menyangka bahwa anak perempuan nya menjalin asmara dengan sahabat dari abangnya sendiri.

"Kamu gak lagi becanda kan nak?"tanya Rani.

"Nggak mamah, aku serius.."ucapnya sambil menggandeng tangan Sandy.

Tamara [ End ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang