Prolog

40 2 0
                                    

"Darimana asalmu?"

"Jauh.. " Jawabnya dengan muka datar.

"Luar kota? Luar pulau? Luar negeri?" Tanyaku lagi bertubi-tubi. Dia menggelengkan kepalanya setiap menjawab pertanyaan yang kutanyakan.

Tak lama Jari telunjuknya menunjuk dan digerakkan lurus keatas.

"Luar angkasa?" Tebakku lagi, dia langsung mengangguk santai.

Aku membelalakkan mata tak percaya kemudian tertawa.

"Hahaha... Memang kau alien?" Candaku. Dia hanya diam dan mengerutkan dahi.

"Apakah disini kalian menyebut kami seperti itu? Alien" Tanyanya bingung.

"Apa maksudmu?" Aku bertanya balik padanya setelah berhenti tertawa karena melihat dia tidak tertawa sama sekali.

"Aku memang berasal dari luar angkasa, Luna. Aku ALIEN" Jawabnya lagi kembali datar.

'Mengapa kau tidak tersenyum atau tertawa? Leluconmu ini benar-benar lucu dan tidak masuk akal. Jangan memperlihatkan muka serius seperti itu.' Aku masih bingung dengan ekspresi yang diperlihatkan oleh Jin saat membahas itu.

"Kau serius? Kau.. Alien?" Tanyaku dengan serius kali ini. Dia mengiyakan pertanyaanku.

Seketika tubuhku menegang, perlahan aku berjalan mundur menjauhinya.

"La.. Lalu.. Mau apa kau ke bumi, Jin? Apakah kau akan menginvasi bumi?" Jin terlihat bingung dengan pertanyaanku sambil memiringkan kepalanya ke kanan. Namun kemudian menjawab sambil tersenyum.

"Aku mencarimu, Luna. Kau adalah pasanganku."

"APA?"

-----

Boleh banget nih diklik gambar bintang di kiri bawah sebagai bentuk apresiasi.. makasih 😊🙏

My Dearest AstronautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang