"Apa kau sepenasaran itu?" Aku mengangguk.
"Kau bisa tanyakan padaku apa saja. Aku akan berusaha menjawabnya." Katanya sambil senyum. Aku mengangguk lagi dan menatapnya. Sebenarnya banyak yang ingin aku tanyakan padanya. Tapi ku urungkan niatku.
"Mungkin nanti." Jawabku singkat.
"Berarti besok kau sudah tidak ada ujian susulan lagi?" Jin mengangguk.
"Aku minta kepada profesor Sam untuk diselesaikan semua hari ini. Makanya tadi aku seharian mengerjakan ujian susulan di ruang dosen tanpa istirahat agar bisa cepat selesai dan bisa menemuimu." Jelasnya.
"Ternyata hal itu benar-benar menguras tenagaku." Lanjutnya lagi. Aku tersenyum sambil menggenggam dan membelai lembut tangannya tanpa sadar mengalirkan energi kepadanya. Jin berganti menggenggam jemariku agar aku berhenti memberinya energi.
"Sebaiknya kau cepat istirahat, jangan sampai kau juga ikut lelah. Aku pulang dulu." Pamitnya sambil membelai rambutku. Jin bergegas keluar lewat balkon, melambaikan tangannya padaku kemudian loncat melewati balkonku.
***
Kami terus bersama seminggu ini, bahkan ketika ada Matt pun, Jin mulai ikut bergabung meski tidak berbincang dengannya.
Sabtu ini Jin kembali mengantarku bekerja. Ternyata Matt juga sudah berada disana. Dia disana karena ingin memeriksa omzet sabtu lalu yang melonjak dua hingga tiga kali lipat dari biasanya. Managerku mulai menceritakan mengenai idenya untuk memakai Jin sebagai model berjalan di coffee shop tersebut. Matt yang mendengarnya kagum sambil melihat Jin yang sedang duduk disalah satu kursi didalam coffee shop dan mulai menghampirinya. Aku pada saat itu sedang berganti baju diruang ganti karyawan.
Begitu tiba di meja kasir kulihat Matt dan Jin sedang berbincang untuk pertama kalinya namun tidak bisa kudengar hal apa yang sedang dibicarakan.
"Miss, ada apa Matt ke coffee shop? Dan kenapa dia menghampiri pacarku?" Tanyaku kepada managerku, aku tidak mungkin menghampirinya langsung karena aku tidak ingin terlihat begitu akrab dengan Matt.
"Sepertinya Matt ingin merekrut pacarmu, Luna. Karena keberhasilannya menarik banyak pelanggan sabtu lalu. Bagaimana menurutmu?" Jelas Managerku sambil bertanya padaku. Aku hanya diam dan memperhatikan interaksi dua pria yang berada didepanku.
Tak lama Matt memanggil dan menyuruhku menghampirinya. Aku langsung kesana menghampiri mereka, Jin menarik kursi dari meja sebelah agar bisa kududuki.
"Ada apa?" Tanyaku sambil duduk.
"Luna, aku baru saja bertanya kepada pacarmu apakah dia mau bekerja disini. Awalnya aku juga berpikiran sama dengan Miss Ann. Membuat pacarmu menjadi model berjalan di coffee shop ini, tapi hal itu tidak bisa berlangsung lama. Jika dia selalu diam disini seperti sedang menunggu pacar, dia justru akan terlihat kesepian. Jadi aku ingin merekrutnya sebagai penyapa dan penarik pelanggan, Jin akan berdiri didepan pintu masuk coffee shop dan mengajak para pelanggan untuk masuk. Bagaimana menurutmu? Aku harus bertanya langsung padamu kata Jin." Jelas Matt mengenai rencana perekrutannya untuk Jin. Aku menatap Jin dan mengangkat kedua alisku.
"Aku sebenarnya tidak butuh pekerjaan ini. Tapi kalau aku bisa terus bersamamu, aku tidak apa. Terserah kau saja." Jawab Jin mengerti maksudku.
"Jadwal shiftnya akan kusamakan denganmu. Tenang saja." Sela Matt.
"Aku sedang mengejar target libur akhir semester yang akan berlangsung dua bulan lagi." Tambahnya lagi sambil senyum.
"Bisa kau beri kami waktu menjawab hingga besok. Aku harus membicarakan hal ini serius dengan Jin." Jawabku tidak gegabah. Aku harus benar-benar yakin dengan keputusan yang kami buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Astronaut
FanficMenurut Ramalan bangsanya, jodoh Jin berada di Bumi. Oleh karena itu dengan pesawat UFOnya dia terbang ke bumi untuk mencari jodoh manusia buminya yang bernama Luna. Tapi tiba-tiba Lex membuatnya menjauh dari Luna. Akankah Luna kembali kepada Jin, d...