Bab 5

19 2 0
                                    

"Aaahhhh.... Akhirnya bisa istirahat juga. Materi hari ini benar-benar membuatku mengantuk, belum lagi dengan tugas yang diberikan." Keluh Matt saat kami sudah tiba di taman belakang untuk makan siang. Aku tidak menanggapinya.

Langsung saja kukeluarkan sandwich dari dalam plastik putih untuk kusantap. Wah, ternyata rasanya seenak ini, Aku sudah memulai gigitan pertama pada sandwich tersebut. Apakah memang karena makanannya yang enak atau perutku yang terlalu lapar? Aku tidak peduli, aku hanya ingin menikmati makanan ini. Aku Kembali mengigitnya untuk kedua kali.

"Apakah seenak itu?" Tanya Matt yang ternyata melihatku makan dengan nikmat sejak tadi. Aku mengangguk senang dan menyuruhnya untuk mencicipi. Matt pun langsung menggigit sandwich yang kutawarkan.

"Luna.. Sandwich ini rasanya enak sekali. Apa kau yang membuat ini?" Matt langsung menggigit kembali sandwich yang kutawarkan hingga akhirnya dihabiskan olehnya. Dengan sedih aku menggeleng. Sandwich itu baru kugigit dua kali tapi sudah langsung dihabiskan oleh Matt.

"Kau beli dimana? Rasanya aku ingin membeli banyak untuk kuhabiskan sendiri." Tanyanya lagi. Aku menjawab dengan sedih.

"Jin yang membawakannya untukku" Matt langsung membelalakkan matanya.

"JIN?" Teriaknya membuatku sedikit kaget.

"Mengapa kau tidak bilang. Aku tidak enak dengan pacarmu karena sudah memakan makanan yang khusus dibawakan untukmu. Apa sebaiknya kumuntahkan lagi? Tapi makanan ini terlalu enak untuk ku muntahkan lagi. Kau relakan saja untukku kali ini ya, please." Mohon Matt.

"Dia bukan pacarku. Kami hanya teman" Tegasku agar Matt tidak mengira yang lain.

"Oke.. Teman." Jawab Matt sambil tersenyum jahil.

"Ah sudahlah.. " Jawabku malas sambil menyantap dan menghabiskan salad buah berry. Matt melihatku memakannya tapi tidak berani untuk memintanya karena tahu bahwa salad buah ini pasti dari Jin. Kemudian Matt iseng melihat sekeliling taman sambil menungguku selesai makan.

"Luna.. Sepertinya pacarmu ingin menemuimu." Matt tiba-tiba menyenggolku sambil mengangguk ke arah belakangku. Aku pun menoleh ke arah yang ditunjuk Matt. Benar saja, kulihat Jin sedang berdiri bersandar dibawah pohon dekat taman tapi tidak melihat kearahku.

"Dia bukan PACARku." Jawabku lagi malu karena diledek terus oleh Matt.

"Iya.. Teman.. Kalau begitu aku pergi dulu. Supaya temanmu bisa menemuimu. Bye." Pamit Matt sambil berjalan menjauhiku menuju area gedung kampus. Sekilas kulihat Jin masih bersandar dibawa pohon. Tak kuhiraukan, aku bereskan kemasan makan siangku yang sudah kosong kedalam plastik putih.

"Apa kau suka?" Tiba-tiba kudengar seseorang berbicara dibelakangku membuatku kaget. Aku menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang berbicara, meski sebenarnya aku sudah bisa menebak siapa orangnya.

"Jin.. Kau mengagetkanku." Jawabku. Jin tersenyum dan langsung duduk disampingku.

"Apa kau suka?" Tanyanya lagi.

"Apa?" Tanyaku bingung.

"Makanannya tentu saja. Atau kau suka padaku?" Godanya sambil menatapku.

Mengapa hari ini semua menggodaku. Pipiku terlihat memerah, membuatku memalingkan wajahku sebentar darinya.

"Terima kasih. Makanan yang kau berikan padaku rasanya enak dan segar. Aku suka." Jawabku mencoba fokus kepada pertanyaan pertama dan menghiraukan pertanyaan kedua.

"Sama-sama. Aku akan membawakannya lagi untukku jika kau mau." Jin menjawab dengan senyum senang.

"Tidak usah, aku tidak ingin merepotkanmu." Aku mencoba menolaknya dengan halus tapi sepertinya dia terlihat agak kecewa dengan penolakanku.

My Dearest AstronautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang