"Luna.." Sapa Jin. Aku langsung memeluknya. Jin hampir saja menghindariku.
"Jin, aku rindu padamu." Jin membalas pelukanku sebentar lalu melepaskan pelukanku.
"Luna, jangan sekali-sekali kau memakai pakaian semalam saat bersamaku apalagi Lex." Tiba-tiba Jin mewanti-wanti sambil memegang kedua bahuku. Aku mengangguk menurut. Lalu tersenyum.
"Iya."
"Bisakah kita berteleportasi ke rumah sakit? Aku ingin cepat-cepat tiba disana." Pintaku mengingat tujuanku kembali saat memanggilnya yang disambut wajah herannya.
"Kau yakin?" Aku mengangguk.
"Demi Mommy Dee." Jin terlihat mengerti yang kumaksud. Sebelum kami berteleportasi, Jin langsung mengganti penampilannya dengan kekuatannya.
"Jin, apa kau tidak pernah mandi?" Tanyaku penasaran. Jin membawaku kedalam pelukannya.
"Apa aku bau?" Tanyanya sambil menciumi badannya sendiri melalui hoodie hitam yang didalamnya terdapat kaos pink khas Jin. Aku pun mendekatkan wajahku ke dadanya dan menghirup aroma tubuhnya yang selalu memiliki wangi yang sama kemudian menggeleng sambil tersenyum.
"Well, masalah selesai." Kata Jin sambil mengusap salah satu pipiku lembut dan mengecup bibirku.
Suatu hentakan yang biasa terjadi saat teleportasi kembali terjadi padaku ditambah kepalaku yang masih terasa sedikit pusing begitu kami tiba di salah satu ruangan yang tidak terpakai di area rumah sakit.
"Apakah selalu sepusing ini saat teleportasi?" Tanyaku masih memegangi kepalaku dan berjalan bersamanya menyusuri area rumah sakit.
"Tidak jika kau sudah terbiasa." Jawabnya sambil senyum. Tak lama kami sudah tiba di depan ruang perawatan Mommy Dee. Didalam sudah ada Ayah Matt dan Matt, diluar ada Profesor Sam sedang duduk di kursi tunggu.
"Mengapa profesor Sam ada disini?" Aku bertanya kepada diriku sendiri namun ternyata terdengar oleh Jin.
"Maaf aku belum memberitahumu Luna." Jawab Jin tiba-tiba begitu kami sudah berada didepan Profesor Sam yang sedang berdiri menyambut kami.
"Dia adalah pamanku." Lanjut Jin. Aku kaget namun tetap menyapanya.
"Selamat pagi, Profesor." Profesor Sam tersenyum melihatku dan Jin.
"Pagi, Luna. Bagaimana kabarmu?"
"Kabar baik, Profesor. Aku akan langsung masuk melihat Mommy Dee." Pamitku, Profesor Sam mempersilahkanku dan duduk kembali di kursinya. Aku dan Jin langsung masuk kedalam ruang perawatan Mommy Dee. Kulihat Mommy Dee sedang berbincang dengan Ayah Matt dan Matt. Tanpa sadar aku sudah menitikkan air mata, langsung menghampiri dan memeluknya.
"Mommy Dee... " Tidak ada kata-kata lagi yang mampu kuucapkan selain memeluknya. Dengan lembut, Mommy Dee membalas pelukanku.
"Luna, kau sehat?" Aku mengangguk. Bagaimana bisa Mommy Dee mengkhawatirkanku padahal beliau yang setahun ini sudah terbaring koma di rumah sakit.
"Bagaimana dengan Mommy Dee?"
"Always amazing." Jawabnya lembut sambil mengusap kepalaku. Aku justru tertawa mendengarnya. Jawaban khas Mommy Dee. Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya penuh kasih sayang dan rindu.
"Terima kasih karena kau selalu menemani Mommy disini." Katanya. Kemudian Mommy Dee melirik ke arah seseorang yang berada di belakangku sambil mengangkat tangannya yang langsung diraih oleh Jin. Aku langsung berdiri di sampingnya untuk memberi ruang kepada Jin dan Mommy Dee. Jin langsung memeluk Mommy Dee.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Astronaut
FanfictionMenurut Ramalan bangsanya, jodoh Jin berada di Bumi. Oleh karena itu dengan pesawat UFOnya dia terbang ke bumi untuk mencari jodoh manusia buminya yang bernama Luna. Tapi tiba-tiba Lex membuatnya menjauh dari Luna. Akankah Luna kembali kepada Jin, d...