Bab 38

11 2 0
                                    

Pov Jin/Lex

"Matt, apa kau ada waktu hari ini? Aku ingin kau menemaniku ke suatu tempat." Tanyaku menghampiri Matt yang saat ini sedang berada di ruang santai sedang memainkan ponselnya.

"Kau ingin aku menemanimu? Kau tidak salah bicara? Aku bukan Luna." Jawabnya sedikit menyindir masih memainkan ponselnya tanpa melihatku.

"Tentu saja kau bukan Luna, makanya aku ingin mengajakmu."

"Tapi aku akan bertemu Jane setelah dia pulang kuliah sore nanti." Tolaknya.

"Kita bisa pergi sebelum Jane pulang. Aku sangat butuh pendapatmu, Matt. Akupun nanti siang ada jadwal mengajar." Terlihat Matt agak malas menanggapi tapi tidak bisa juga untuk menolak permintaanku.

"Baiklah.. Kapan kita berangkat?" Tanyanya sambil berhenti memainkan ponselnya dan menatapku. Aku melihat waktu di jam tanganku.

"Sekarang, Matt."

"Aku siap-siap dulu." Matt baru akan beranjak dari sofa yang didudukinya namun kutahan.

"Kita langsung saja. Kau sudah tampan seperti biasa. Sekarang pegang tanganku, kita berteleportasi saja." Matt terlihat masih bingung tapi langsung menggenggam tanganku untuk berteleportasi.

Tak lama kami sudah tiba di pusat kota. Matt terlihat masih pusing akibat hentakan teleportasi tadi.

"Mau apa kita kesini?" Kami sedang berjalan memasuki toko perhiasan terbesar di pusat kota tersebut.

"Temani aku mencari cincin untuk Luna." Ajakku. Matt terkejut dengan perkataanku.

"Kau akan melamar Luna?" Matt berkata sedikit berteriak yang membuat sebagian orang yang berada disekitar melihat kami berdua.

"Matt, kecilkan suaramu." Matt langsung membungkam mulutnya sendiri sambil meminta maaf ke orang-orang di sekitar.

"Kau mau melamar Luna?" Bisik Matt.

"Ya, aku butuh pendapatmu untuk cincin yang akan kubeli untuknya." Kami mulai berkeliling di toko perhiasan tersebut mencari bentuk cincin yang sesuai dengan Luna.

Aku langsung terpana oleh cincin emerald bertabur berlian yang berada didepanku. Aku seperti melihat Luna didalam cincin itu.

"Matt, bagaimana menurutmu?" Tanyaku sambil meminta pelayan toko untuk memperlihatkannya kepada kami.

"Hijau? Emerald? Sangat Luna sekali. Bagus." Jawabnya.

"Kau yakin?" Tanyaku sambil memperhatikan cincin tersebut lebih dekat.

"Justru aku ingin bertanya kepadamu, apa kau yakin mau melamar Luna?"

"Apalagi yang harus aku tunggu?" Tanyaku.

"Apa dia mau menikah diusianya yang sekarang masih tergolong muda? Bahkan aku saja belum memikirkannya." Jin terkekeh.

"Kau berbeda denganku, Matt. Kau pacaran dengan anak kuliah, tentu saja kau harus menunggunya lulus terlebih dahulu." Matt memutar bola matanya.

"Aku yakin dia siap, sama sepertiku." Jawabku meyakinkan diriku sambil menatap lekat cincin yang berada di tanganku.

"Baiklah, memang sebaiknya kalian segera menikah dan punya anak. Jadi Mom tidak meminta cucu dariku. Sudahlah cepat kau beli sebelum berubah pikiran." Katanya membuatku tertawa.

Apakah setelah menikah aku memang akan langsung memiliki anak dengan Luna? Bahkan aku belum memikirkannya karena masih ingin berdua dengan Luna.

"Miss, saya pesan ini dengan ukuran sesuai benang ini." Kataku sambil mengambil seutas benang yang secara diam-diam aku ukur ke jari manis Luna saat dia tertidur dan memberikannya kepada pelayan toko tersebut. Kami langsung ke meja kasir untuk membayarnya.

My Dearest AstronautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang