Malam ini terasa begitu melelahkan. Entah karena kuliah yang padat hari ini, atau pernyataan cinta Jin yang tiba-tiba, atau justru karena terlalu takut ada yang menguntit saat berjalan pulang dari kampus. Semua hal itu membuatku terlelap lebih cepat dari biasanya. Segera ku atur posisi bantal, menutupi tubuhku dengan selimut dan menutup mataku rapat. Berharap besok lebih baik dari hari ini.
Sekitar lima belas menit aku memejamkan mata, akhirnya ku terlelap juga dalam tidurku. Tanpa tahu bahwa ada yang memperhatikanku dari luar jendela. Tatapannya yang menembus tirai melihatku yang sedang tidur sambil tersenyum. Tanpa kesulitan, jendela kamarku terbuka pelan dengan sendirinya, seolah mempersilahkan sosok yang sedang berdiri dibalkon untuk masuk.
Sosok tersebut masuk perlahan tanpa menapakkan kakinya ke lantai menuju tempat tidurku. Kembali menatapku sambil tersenyum. Wajahnya mendekati telingaku seraya berbisik
"Akhirnya aku menemukanmu, Lunaku". Sosok tersebut kemudian menghilang dan jendela kembali tertutup rapat seperti tidak terjadi apa-apa.
"Riiiinngggggg.... Riiiinnngggg" Alarmku berbunyi seperti biasa, namun kali ini aku masih berada diatas kasur dengan mata terpejam. Kubuka mataku kaget mencoba mematikan alarm dari jam wekerku yang berada diatas nakas sebelah tempat tidurku.
"Oke..aku biarkan kau menang kali ini. Tapi besok, aku pasti menang." Kataku kepada jam wekerku. Dengan masih sedikit lelah dan malas, aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Aku lihat kembali jadwal kuliahku hari ini setelah selesai mandi dan sarapan. Ternyata hanya ada satu mata kuliah setelah jam makan siang tapi akan berlangsung selama empat jam, dipastikan aku akan pulang sangat sore sekali hari ini. Berarti aku bisa ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari profesor Sam pagi ini. Langsung ku bersiap untuk berangkat ke kampus.
'Matt, kau dimana?' aku mengirim pesan kepada Matt begitu tiba di perpustakaan.
'Aku dirumah. Ada apa?'
'Kau tidak ke kampus hari ini? Aku sedang mengerjakan tugas dari profesor Sam di perpustakaan. Mungkin kau ingin mengerjakannya bersama?' ajakku. Pagi ini suasana di perpustakaan sangat sepi, hanya ada Miss Abby, petugas perpustakaan dan aku. Sehingga aku butuh teman untuk menemaniku disini.
'Hari ini aku tidak ada kuliah, Luna. Jadi aku tidak ke kampus. Apa kau mau aku kesana menemanimu?' tanyanya.
'Tidak usah, besok saja kita bertemu saat pelajaran profesor Sam. Baiklah kalau begitu, Aku coba mengerjakan tugas profesor Sam dulu, bye' aku mengakhiri chatku dengan Matt.
'Okay, see you tomorrow, bye' balas Matt.
Hmmm... Tidak adakah yang bisa menemaniku disini. Pikirku sambil melihat sekeliling perpustakaan. Tak lama pintu perpustakaan terbuka dan muncul sosok pria memakai jaket hoodie dark pink dari balik pintu. Dia melihat sekeliling perpustakaan seperti mencari sesuatu kemudian saat matanya menatapku, dia langsung tersenyum dan menghampiriku.
'Jin? Ada perlu apa dia kesini?' Tanpa sadar aku terus melihatnya menghampiriku hingga Ia duduk disebelahku. Aku bingung dengan yang kulihat apakah karena aku melihat Jin atau melihat outfit nuansa pinknya hari ini. Apakah dia tidak punya baju atau jaket dengan warna lain yang lebih laki-laki? Aku terus memperhatikan hoodie yang dikenakannya.
"Pagi, Luna" Sapanya sambil tersenyum. Aku berkedip cepat langsung tersadar dari lamunanku, memalingkan wajahku sesaat kemudian menatapnya lagi.
"Pagi. Apa kau ada kuliah hari ini?" Tanyaku basa basi. Dia mengangguk masih sambil tersenyum.
"Jadwalku sama denganmu." Jawabnya. Apa maksudnya? Aku heran dengan jawabannya.
"Bagaimana kau tahu kalau kita memiliki jadwal kuliah yang sama?" Tanyaku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Astronaut
FanfictionMenurut Ramalan bangsanya, jodoh Jin berada di Bumi. Oleh karena itu dengan pesawat UFOnya dia terbang ke bumi untuk mencari jodoh manusia buminya yang bernama Luna. Tapi tiba-tiba Lex membuatnya menjauh dari Luna. Akankah Luna kembali kepada Jin, d...