BAB 47

12.9K 1K 1K
                                    

Hallo, hallo, hai. Apa kabar? Semoga baik ya.
Setelah sekian lamanya gak up, akhirnya aku up nih. Jangan lupa vote, komen dan Follow akun author nya ya. Kalau gak di follow, banyak kejadian BAB gak bisa kebuka.

Wajib komen di setiap paragraf juga ya.

Jangan jadi pembaca yang gelap, sengku💅

••••

Elzira baru saja tiba di depan gerbang rumahnya. Wanita itu turun dari sepeda motor dan sempat mengucapkan ucapan terimakasih kepada Arkana yang telah mengantarnya pulang.

"Elzira," panggil Arkana kepada Elzira yang akan membuka gerbang.

Elzira menoleh. "Iya apa?" tanyanya.

"Helmnya mau dibawa kemana? Di biarin bukannya nyadar." Sepertinya tak enak jika Arkana tidak merutuk dan tidak sewot kepada Elzira.

Elzira melepaskan helmnya, lalu ia berjalan untuk kembali menghampiri lelaki itu. "Ih, gue lupa tau. Nih helm bau lo!" Elzira memberikan helm itu dengan kesal, setelahnya ia kembali berjalan menuju gerbang.

"Bau, bau, masa dari tadi gak protes," ucap Arkana sembari tersenyum mengejek.

"Berisik. Gue masuk, bye!" ucap Elzira ketus, lalu setelah itu meninggalkan Arkana.

Sebuah senyuman kecil terbit di sudut bibir Arkana setelah Elzira pergi.

"Lo tuh galak tapi lucu, dan gue baru sadar itu," ucap Arkana dalam batinnya.

"Astaga, gue apa-apaansih," lanjutnya di dalam hati.

"Sayang, tunggu!" seru Radian kepada Elzira.

Elzira menghentikan langkanya, dan ia menunggu Radian yang kini sedang berjalan untuk menghampiri nya.

"Ada apa, Pi?" tanya Elzira.

"Kenapa mobil kamu di anterin orang? Terus kamu barusan pulang sama siapa?" tanya Radian penuh selidik.

"Aku tadi males bawa mobil Pi. Makanya aku nyuruh orang buat anterin. Aku barusan dianterin abang ojol," jelas Elzira, tentu membohongi Radian.

"Beneran?"

"Bener dong Pi."

"Nanti jam 8... kamu harus sudah siap-siap," kata Radian.

Dahi Elzira berkerut. "Siap-siap kemana?" tanyanya.

"Ketemu temen Papi dan juga anaknya. Papi mau kamu mencoba membuka hati dan mencoba dekat dengan teman Papi itu. Papi yakin kalau laki-laki itu laki-laki yang baik buat kamu."

"Pi, yang bener aja dong. Aku itu masih punya suami. Dan aku juga lagi hamil mana_"

"Elzira, Papi tidak menikahkan kamu. Tapi hanya mengenalkan dan mencoba untuk mendekatkan. Dan Papi minta kamu jangan melayangkan protes apapun. Kamu tidak bisa menemukan kebahagiaan kamu sendiri, sehingga sekarang Papi yang akan membantu dan akan mengatur hidup kamu agar kamu bisa  bahagia," kata Radian, panjang lebar.

"Yang menurut Papi aku bakal bahagia dengan rencana Papi... itu belum tentu ngebuat aku bahagia, Pi. Lagian aku cinta sama Arkana, jadi aku gak mau di kenalin sama anak temen Papi itu," ucap Elzira kepada Radian, lalu setelah mengatakan itu ia pun berlari kecil untuk segera memasuki kamar.

"Kamu cinta, tapi Arkana enggak, Zira. Jadi stop mencintai orang yang tidak mencintai kamu!" seru Radian kepada sang anak.

Elzira memasuki kamar dengan keadaan yang sudah menangis. Wanita itu tentu takut jika pernikahannya benar-benar akan berakhir.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang